30. Ancaman

3K 424 32
                                    

|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

Terhitung 5 hari sejak peristiwa kematian Kim Namjoon dan kode-kode peperangan yang sebentar lagi dilakukan. Terlebih dua pangeran Kekaisaran Min yang dijadikan sandera membuat Kaisar Min murka. Banyak usaha yang kekaisarannya lakukan demi melepaskan Min Seokjin dan Min Yoongi, tapi tidak ada yang berhasil.

Ketika mereka sibuk memikirkan cara membebaskan, Kekaisaran Kim sibuk mempersiapkan peperangan. Mereka pikir memanfaatkan kebingungan musuh berdampak positif untuk kemenangan di masa depan nanti. Kaisar Kim juga memperketat penjagaan penjara dua pangeran Min agar tidak ada siapapun yang bisa mengeluarkannya.

Saat ini Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa berada di aula rapat bersama pejabat kekaisaran lain. Mereka tidak pernah absen mengikuti arahan demi kelancaran peperangan, tidak luput juga mereka memberikan ide dalam penyusunan strategi. Keempatnya sudah memutuskan untuk mengikuti perang, kembali mengulang kisah masa lalu di mana pemilik gelar juga ikut andil dalam perang.

Sebenarnya Kaisar Kim dan beberapa pejabat melarang keras untuk itu, namun sekeras itu juga Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa memaksa ikut. Mereka pikir jika mereka hanya diam saja, apa gunanya mereka terkirim ke abad ini?

Setelah 3 jam lebih rapat berlangsung, mereka menyudahinya. Beristirahat sebentar meski sekarang tidak ada waktu untuk istirahat. Suasana Kekaisaran yang menegang membuat pergerakan menjadi selalu diawasi. Selain pejabat dan keluarga kekaisaran mereka tidak memercayainya. Bahkan, Kaisar sendiri masih tidak memercayai siapapun setelah 4 bangsawan mengatakan ada pengkhianat.

Nasib Kekaisaran Kim berada di pundaknya, lebih dari apapun. Dia diwajibkan mengorbankan nyawa demi keselamatan rakyatnya. Namun, jujur saja sejak kematian putra yang paling dia banggakan, Kaisar Kim seperti tak benar-benar hidup. Bukan hanya dia yang kehilangan, tapi semua orang. Kekaisaran Kim mengalami duka besar karena kehilangan pewaris sah tahta kekaisaran.

"Aku akan ke pondok mawar, aku akan meminta bantuan mereka menjadi bayangan pasukan Kaisar di peperangan nanti," ujar Rose yang langsung pergi meninggalkan tiga temannya.

Kemarin dia sudah berdiskusi dengan Jennie dan ibunya—dua orang yang dia percaya memiliki rencana unik yang tak pernah orang-orang pikirkan. Bukan maksudnya tidak percaya pada Jisoo dan Lisa, hanya saja gadis itu memiliki rencananya sendiri.

"Mari kita kembali," ajak Jennie yang dibalas dengan anggukan.

Q u e e n

"ARRGGHH!!"

Teriakan murka disuarakan oleh sang penguasa di atas tahtanya. Pria yang notabennya adalah seorang Kaisar dari Kekaisaran Min itu begitu marah menyadari posisinya yang tersudut. Rencananya gagal total hanya karena 4 gadis cilik yang masih bau kencur. Keinginannya yang ingin cepat menyelesaikan balas dendamnya sekarang seperti sukar dilakukan.

"Putra-putraku dipenjara oleh Kaisar kotor itu. Aku tidak terima. Kita harus segera menyelamatkan Seokjin dan Yoongi!" Tangis bercampur dendam terlihat di raut wajah Permaisuri Min.

Baginya sudah cukup dulu mereka disingkirkan, sekarang tidak lagi. "Aku pun juga ingin membebaskan putraku, tapi pria itu memperketat penjagaannya."

"Suruh orang-orang kita di sana untuk membebaskan Seokjin dan Yoongi! Bawahanmu banyak yang kau kirim menjadi mata-mata di sana!"

Kaisar Min menggeram. Dia cukup sadar untuk mengontrol diri sendiri, sebab jika keduanya sama-sama marah semua akan menjadi boomerang untuk mereka.

"Setidaknya, jika aku tidak bisa merebut tahtanya aku harus berhasil membunuhnya. Setelah dia membuatku dan keluargaku terbuang, mana mungkin aku rela melepasnya begitu saja. Waktu pria itu bersenang-senang hanya sebentar. Aku pastikan dia akan menangis setelah ini," katanya penuh tekad.

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang