36. Flashback & Pembuktian

2.3K 420 29
                                    

Ini lanjutan part 35 guissssss, 2 part sebelumnya kebalik ternyata, huhu

|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

Satu jam setelah rapat.

"Mohon maaf, Yang Mulia. Saya ingin mengabarkan bila di depan tenda ada dua orang yang ingin bertemu anda secara pribadi." Seorang prajurit datang menghadap Kaisar Kim.

Sang Kaisar tak menampilkan ekspresi apapun, namun memberikan anggukan singkat pada prajuritnya pertanda mengizinkan.

Jenderal Besar yang melihat hal tersebut merasa tidak terima. Tempat Kaisar merupakan teritori penjagaan ketat. Jadi seharusnya tidak semudah itu mengizinkan orang lain datang, terlebih lagi dalam suasana perang seperti ini.

"Kaisar tidakkah keputusan anda terlalu berisiko?"

"Tenanglah, Jenderal."

Balasan Kaisar Kim akhirnya menutup mulut Jenderal. Dia tidak bisa membantahnya sebab kata-kata kaisar adalah mutlak.

Setelah beberapa saat muncullah dua orang lelaki berpakaian perang Kekaisaran Kim. Mereka menunduk hormat di hadapan Kaisar kemudian mengangkat kepala.

Kaisar Kim yang berhasil melihat wajah dua lelaki itu cukup terkejut. Merasa tidak asing, lebih tepatnya memang mengenali mereka.

Cukup sekali gerakan tangan, prajurit selain Jenderal Besar yang berjaga di dalam tenda keluar serentak. Sebelum memulai pembicaraan, Kaisar sadar jika mereka membutuhkan privasi.

"Bukankah kalian pengawal Penasihat Kim?" tanya Kaisar memastikan. Dengan penuh hormat dua lelaki yang tak lain adalah Suho dan Baekhyun mengangguk.

Jenderal Besar yang berdiri di sebelah Kaisar menganga tidak percaya. Bila keduanya pengawal Penasihat Kim -tertuduh pengkhianat, itu artinya mereka juga pengkhianat.

"Yang Mulia, mereka pengkhianat," ujar Jenderal yang siap akan berteriak. Tetapi Kaisar langsung menghentikannya.

"Tenanglah, Jenderal." Dan lagi-lagi sang Jenderal hanya mampu terdiam.

"Apa tujuan kalian datang kemari?" tanya Kaisar Kim dengan wibawanya. Tidak ada kepanikan dalam dirinya. Tidak ada ketakutan dalam jiwanya. Yang ada hanya sosok Kaisar dengan aura penuh kemuliaan.

Dalam tatapannya tidak ada perasaan memojokkan ataupun menganggap Suho serta Baekhyun pengkhianat. Di sana hanya ada perasaan tulus tanpa penghakiman.

Suho dan Baekhyun yang dalam hidupnya selain mengabdi pada Keluarga Kim juga mengabdi pada keluarga kekaisaran, merasa sungguh terhormat bisa bertatap muka dengan Kaisar kebanggaan mereka.

Sekilas senyum terbit di bibir keduanya.

"Kami ingin memberikan informasi pada anda, Yang Mulia perihal rencana Kekaisaran Min. Sebelumnya izinkan saya menjelaskan tugas kami di sini atas perintah Keluarga Kim," ucap Suho.

Kaisar Kim mengangguk, "Izin diberikan."

"Kami kemari membawa tugas memantau gerak-gerik Kekaisaran Min. Bila kami dapatkan hal yang bisa memberatkan Kekaisaran Kim, kami diperintahkan untuk langsung menghadap Kaisar lalu menjelaskan apa yang kami ketahui," jelas Suho mengawali.

"Baru saja kami mengetahui rencana licik Kekaisaran Min untuk perang esok hari, Yang Mulia," lanjut Baekhyun.

Kaisar Kim serta Jenderal Besar saling melemparkan tatapan.

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang