|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES"KAU MINTA DIHAJAR?"
Teriakan melengking dari seorang gadis memecah keramaian pasar siang ini. Para pedagang maupun pembeli mulai menjadikan dua orang yang sedang terlibat perkelahian sebagai titik fokus.
Gadis dengan pakaian laki-laki itu menatap tajam pria yang beberapa menit lalu melakukan kekerasan pada remaja perempuan yang saat ini berada pada perlindungan ketiga temannya.
"Haha!! Gadis kecil sepertimu bisa berbuat apa padaku? Lebih baik kau memasak di dapur atau...."
Brakk!
Belum dia melanjutkan kata-katanya sebuah tendangan membuat tubuh pria itu tersungkur. Jisoo tersenyum sinis.
"Terlalu banyak bicara!"
Atlet Taekwondo dengan banyak mendali emas yang telah dia dapat tidak mungkin menyia-nyiakan ilmunya. Karena dia hebat, maka dia harus menolong yang membutuhkan bantuan.
"Kurang ajar!"
Pria itu berlari menuju ke arahnya, dengan gesit Jisoo menghindar. Lalu memberikan balasan dengan tendangan di punggung.
Serangan kembali Jisoo terima. Tidak lagi main-main Jisoo pun memberikan balasan sampai pria tersebut sulit untuk berdiri. Orang-orang yang melihatnya merinding di tempat. Tidak pernah mereka temukan gadis dengan keahlian bela diri semengerikan itu.
"Sekali lagi aku melihatmu melakukan hal tidak manusiawi seperti itu, balasan yang kau terima lebih dari ini."
Jisoo berjalan meninggalkan pria yang sekarang menatap takut ke arahnya menuju tempat teman-temannya. Di sana Jennie, Rose, serta Lisa tersenyum bangga pada gadis itu. Sedangkan remaja yang mereka selamatkan berulang kali mengucapkan terimakasih.
"Tidak masalah. Sesama manusia harus saling tolong-menolong. Lagipula kami benci ketidak adilan." ucap lembut Rose.
Kemudian remaja itu berpamitan pergi.
Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa pun kembali melanjutkan tujuan mereka yang sempat tertunda. Mereka lapar dan mereka butuh makanan.
"Bagaimana rasanya bertarung? Aku ingin mencoba." tanya Lisa pada Jisoo.
"Sangat menyenangkan dibandingkan ketika aku ikut lomba. Karena di pertarungan sebenarnya hanya ada hidup atau mati. Lebih menantang." jawab Jisoo sambil meregangkan tangannya.
Kejadian kali ini adalah yang pertama bagi Jisoo. Sebuah pertarungan sampai ada yang berdarah. Pengalaman yang tidak akan pernah gadis itu lupakan.
Di perjalanan mereka ke tempat penjual makanan keempatnya melewati bangunan besar dari kayu yang terdapat tulisan 'sihir' di pintu masuknya.
Empat gadis itu saling bertatapan, sepertinya pikiran mereka sama.
"Tunggu disini." ujar Rose kemudian berjalan menuju salah satu toko. Gadis itu terlihat berbincang-bincang dengan penjual sebelum kembali ke tempat teman-temannya.
"Di dunia kita bangunan itu disebut pasar gelap." ucap Rose.
"Kenapa tertulis sihir?" tanya Jennie.
"Karena kebanyakan barang di dalam sana tidak diketahui apa fungsinya dan siapa pemiliknya. Dan di dunia ini apapun hal aneh dikaitkan dengan sihir." jelas Rose.
Ketiganya mengangguk paham. Kaki mereka membawa sang pemilik mendekat ke tempat tersebut. Membuka pintu yang tidak terkunci, kemudian masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fiksi Penggemar[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...