08. Provokasi

5.6K 774 44
                                    

|Vote dan comment dipersilakan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES

Keesokan harinya empat gadis yang semalam baru mengetahui indentitas masing-masing memutuskan untuk berkumpul bersama di salah satu kedai milik Manoban Lisa.

"Kau benar-benar kaya ya, Lis." Ujar Rose seraya menyeruput teh di dalam gelas.

Lisa tersenyum, "Jiwa kita berpindah ke dalam tubuh bangsawan kaya. Yah, kebetulan akulah yang terkaya."

Dengan sombong gadis itu menatap satu per satu temannya. Yang diucapkannya memang benar adanya. Tapi, karena di dunia sebelumnya mereka adalah orang kaya, jadi semua hal yang keempatnya dapat disini mereka tanggapi dengan biasa dan elegan.

"Eh, Jennie. Bagaimana nasib pertunanganmu dengan kakakku?" Tanya Jisoo pada gadis yang saat ini diam menatap keluar jendela.

Helaan nafas terdengar, "Jika aku bisa aku akan membatalkannya. Selain karena ini paksaan dan aku tidak mencintainya, suatu saat nanti kita pasti kembali ke abad-21, aku tidak ingin menyakiti Namjoon."

Jennie membalas tatapan Jisoo.

"Baiklah, mari kita lupakan sejenak masalah itu. Kita pikirkan alasan kita berkumpul di sini." Ucap Lisa dengan raut wajah serius.

Jennie, Jisoo, dan Rose merapikan posisi duduk mereka. Saling menatap kemudian mengangguk.

Rose maupun Lisa mengeluarkan kertas dan tinta yang mereka bawa dari rumahnya tadi. Mulai menuliskan sesuatu di atas lembarannya. Sedangkan, Jisoo dan Jennie diam memperhatikan. Akan ada saatnya mereka mengucapkan sesuatu, saat ini waktunya Bangsawan Shappire dan Bangsawan Crystal.

"Kemarin setelah kita berkumpul, aku mulai bertanya pada Naina tentang sejarah apapun yang berkaitan dengan bulan sabit, nenek-nenek, atau pun perhiasan." Ungkap Rose.

"Lalu?"

Rose menggeleng, "Dia tidak tahu, tapi dia mengusulkan untuk pergi ke perpustakaan kota." Jelas Rose. Kemudian dia menuliskan kata library di kertas di depannya.

Mereka telah sepakat jika berkaitan dengan misi pencarian, keempatnya akan menggunakan Bahasa Inggris. Tujuannya untuk meminimalisir informasi bocor ke orang lain. Perlu kalian tahu, di abad ini tidak ada yang bisa mereka percaya untuk menyimpan rahasia asal-usul keempatnya. Maka dari itu, harus memakai bahasa khusus.

"Juga malam itu aku mengobrol dengan Ny.Park, ibu dari Park Roseanne. Gelar empat bangsawan yang masuk dalam identitas kita ada karena diciptakan. Saat aku bertanya siapa, beliau tidak menjawab." Lanjut Rose, seraya melingkari kata make yang telah dirinya tulis tadi malam.

Informasi baru muncul dalam lembaran baru otak mereka, dan menunggu untuk dipecahkan. Ketiganya pun mengganti obyek fokus kepada Lisa.

"Belakang bukit Pateulyoon. Yeina memberitahuku ketika aku bertanya tentang sihir. Aku pikir kita harus kesana." Usul Lisa.

Mereka terus berbincang-bincang mengenai kemungkinan-kemungkinan apa yang harus mereka pecahkan. Hingga mendapatkan kesimpulan, tempat pertama yang mereka kunjungi adalah Perpustakaan Kota, kemudian dilanjutkan ke belakang Bukit Pateulyoon.

Pertemuan dan perkenalan singkat itu berhasil membuat keempatnya dekat dan saling percaya. Dibuktikan sekarang dengan mereka saling bercerita tentang kehidupan sebelumnya. Mereka siapa, berkuliah dimana, juga tinggal dimana.

The Queen (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang