|Vote dan comment dipersilahkan sebagai bentuk apresiasi bagi seorang penulis|
©callmeRIES.
.Untuk SIDER (Silent Readers) muncul ke permukaan dong. Partisipasi kalian dalam vote serta comment sangat berharga bagi penulis seperti aku. Terimakasih~
.
."Portal yang aku lihat kemarin dan apa yang aku lihat di bukit itu tadi adalah pertanda jika kita tidak boleh terlambat. Keterlambatan sedikit berdampak pada takdir masa depan. Jika takdir masa lalu terulang di masa kini dan masa depan, semua akan terjadi lebih parah. Maka dari itu, kitalah kuncinya, pilihan jatuh pada kita, dan sebuah pengharusan untuk kita menyelesaikannya." jelas Jennie mengawali.
Perlahan Jisoo membuka buku yang tadi dia pinjam dari perpustakaan. Membuka pada halaman yang sebelumnya sudah dia lipat.
Gadis itu kembali mengulang bacaan di dalam buku tersebut. Mengabaikan sejenak pembahasan ketiga temannya. Ketika dirasa dia menemukan apa yang dia ingin pastikan, tatapannya langsung tertuju pada Jennie, Rose, dan Lisa.
"Guys." panggil Jisoo. Tiga gadis lain menolehkan perhatian padanya.
Gadis itu menempatkan buku di tangannya di tengah-tengah meja mereka. Memberikan ruang pada ketiga temannya untuk membaca apa yang ingin Jisoo tunjukkan.
"Darah murni yang mampu memberikan kemakmuran." ucap Rose keras yang kemudian langsung menoleh pada Jisoo.
Jisoo yang paham maksud Rose pun segera membalik halaman buku, inti dari sesuatu yang ingin dia perlihatkan ada di halaman selanjutnya.
Langsung saja Rose, Lisa, dan Jennie mematung di tempat. Saat pertama kali Jisoo melihat gambar tersebut ekspresi sama dia tunjukkan. Sekarang teman-temannya juga.
"Oh My God! Sangat mirip dengan kita." celetuk Jennie.
"Bagaimana mungkin? Di sini tertulis tahun 1000 M. Kita belum lahir di zaman itu, kan?" tanya Lisa dengan ragu.
"C'mon, Lisa. Takdir masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dikatakan Jennie dan kenapa kita kuncinya, terjawab oleh lukisan ini." jelas Jisoo pada Lisa yang belum paham.
"Lalu?" tanya Lisa lagi.
Rose beranjak dari duduknya. Menuju ke arah jendela dengan pandangan kosong. Dia paham, sangat paham maksud Jisoo. Tapi, sungguh dia ingin sekali berpura-pura tidak paham. Dia takut, takut apa yang dia dan Jisoo pikirkan menjadi kenyataan.
"Mereka bunuh diri demi kemakmuran. Darah murni yang dimaksud adalah empat darah pemilik gelar mulia. Putri Agung, Bangsawan Ruby, Bangsawan Shappire, dan Bangsawan Crystal." ucap Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen (SUDAH TERBIT)
Fanfiction[Only on Wattpad! Dan sudah dibukukan.] Berbekal otak jenius dan kemampuan bela diri, empat gadis cantik yang tidak saling kenal dipertemukan di 'masa' yang berbeda. Menyeberangi dimensi ke abad-16, tempat di mana orang terhebatlah yang paling dihor...