Mohon maaf untuk pembaca budiman yang merasa masih di bawah umur!! Skip aja kalo bisa:v ada sedikit hal yang ehm:) skip sampe tanda bunga aja koks!!
-🔓-
"Baiklah, jadi kau membutuhkanku untuk apa?" tanya Chryssa sesaat setelah mereka memasuki kamar Draco.
Draco menyeringai ke arah Chryssa.
Bukannya menjawab pertanyaan Chryssa, Draco berjalan ke arah kasurnya lalu membanting dirinya ke atas kasur.
"Hei!!" protes Chryssa.
"Berhenti protes, sayang. kemarilah" ucap Draco yang sedang terduduk di atas kasurnya.
Chryssa berjalan mendekat kearah Draco.
"Then, whATT??!" Chryssa terkejut saat Draco menariknya kedalam pangkuannya. Draco menatap mata Chryssa dalam.
Oh, shit-ucap Chryssa dalam hati.
"Jangan mengumpat sayang" bisik Draco tepat di depan wajah Chryssa.
Chryssa lupa bahwa pria yang ada dihadapannya ini bisa mengetahui apa yang bahkan belum ia ucapkan.
Chryssa menaikkan sebelah alisnya, lalu tersenyum miring ke arah Draco.
"Apa yang ingin kau lakukan?" tanya Chryssa.
"I just want this" ucap Draco sambil mengetuk-ngetuk bibir Chryssa.
"Then this"
Draco memindahkan jarinya kepipi Chryssa.
"Then, this"
Draco memindahkan jarinya lagi ke pipi yang lain. Lalu setelah itu Draco memindahkan jarinya ke leher Chryssa dengan sedikit elusan menggoda.
"Dan, tentunya, ini" bisik Draco sambil menatap wajah Chryssa yang sedang menikmati sentuhan dari Draco.
Draco menyeringai saat menyadari aksinya berhasil membuat Chryssa menikmati sentuhannya. Draco memindahkan Chryssa ke atas kasurnya, lalu ia memposisikan dirinya di atas Chryssa dengan salah satu sikunya ia gunakan untuk menahan badannya. Draco mengelus pipi Chryssa lembut. lalu elusannya berpindah lagi kesekitar leher Chryssa.
Chryssa hanya bisa terpejam menikmati setiap sentuhan yang Draco berikan. Chryssa tak bisa berbohong, sentuhan Draco sungguh membuatnya ketagihan.
Draco tersenyum penuh kemenangan saat lagi-lagi matanya berhasil menangkap ekspresi menikmati dari wajah Chryssa.
Draco menangkup sebelah pipi Chryssa dengan tangannya, lalu tanpa basa-basi Draco langsung melumat bibir bawah Chryssa. Setelah puas melumat bibir Chryssa, Draco menggigitnya pelan, membuat Chryssa mendesah kecil. Draco semakin memperdalam ciumannya setelah di beri akses oleh Chryssa. Chryssa hanya bisa berusaha untuk mengimbangi permainan Draco.
Draco melepaskan ciumannya beberapa menit kemudian. Tatapan Draco sudah dipenuhi oleh nafsu. Untungnya masih ada sedikit kesadaran yang mungkin bisa mengontrol Draco agar tidak berbuat kasar.
"I want you, love" bisik Draco tepat ditelinga Chryssa.
Chryssa membuka matanya yang sedari tadi terpejam. Chryssa menatap kearah Draco.
"Tetap bukan sekarang, Drake" ucap Chryssa sambil mendorong dada Draco. Chryssa bangkit dari tidurnya lalu berjalan menjauhi Draco.
Chryssa melangkahkan kakinya ke arah foto-foto yang ada di kamar Draco. Chryssa tersenyum melihat foto Draco saat masih kecil. Dia sangat amat menggemaskan. Ah, dan jangan lupa dengan foto saat ia pertama kali memakai seragam Quidditch Slytherin, Chryssa ingat itu diambil saat tahun kedua. Seisi common room Slytherin dipenuhi oleh fotonya. Draco dengan bangganya memamerkan foto itu kepada semua murid Slytherin. Chryssa ingat saat itu ia tidak terlalu tertarik untuk mengamati foto itu. Tapi sekarang ia tertarik, ia mengamati foto itu lebih dekat, ia tersenyum saat menyadari Draco sangat keren dengan seragam Quidditchnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amigdala
Fantasia[𝙳𝚛𝚊𝚌𝚘 𝚡 𝚘𝚌] [𝚃𝚑𝚒𝚛𝚍 𝚢𝚎𝚊𝚛] ᶜʰʳʸˢˢᵃᵐⁱˡᵃ ᴮʳⁱˢⁱᵃ ᴳʳᵉᵉⁿᵍʳᵃˢˢ, ˢᵉᵒʳᵃⁿᵍ ᵍᵃᵈⁱˢ ᵖᵘʳᵉᵇˡᵒᵒᵈ ᵈᵃʳⁱ ᴳʳᵉᵉⁿᵍʳᵃˢˢ ᶠᵃᵐⁱˡʸ. ᴷᵃˡᵃᵘ ᵏᵃˡⁱᵃⁿ ᵇᵉʳᵗᵃⁿʸᵃ ᵃᵖᵃ ʰᵘᵇᵘⁿᵍᵃⁿⁿʸᵃ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᴰᵃᵖʰⁿᵉ ᵈᵃⁿ ᴬˢᵗᵒʳⁱᵃ, ᵐᵉʳᵉᵏᵃ ᵃᵈᵃˡᵃʰ ˢᵉᵖᵘᵖᵘⁿʸᵃ. ᶜʰʳʸˢˢᵃ ˡᵉᵇⁱʰ ˢᵉʳⁱⁿᵍ ᵈⁱᵖᵃⁿᵍᵍⁱˡ ˢᵃˢᵃ ᵒ...