Lima Puluh

1.2K 170 101
                                    

-🔓-

"Mila, i'm sorry, aku tidak bisa berkeliling bersamamu, aku harus menunggu para Gryffindork itu keluar dari tempat persembunyian mereka"

Draco mengeratkan pelukannya dipinggang Chryssa. Tangan sebelahnya ia gunakan untuk menyisihkan rambut Chryssa ke belakang telinganya.

"Aku sudah meminta Umbridge memberikan izin untuk Pansy menggantikan tugasku sebagai prefek malam ini"

"Aku bisa melakukannya sendiri, Drake"

"Dan kau berpikir aku akan membiarkanmu berkeliaran di malam hari sendirian?"

Chryssa mendelikkan bahunya, "Aku hanya tak ingin merepotkan orang lain" ucap Chryssa.

Draco mendekatkan wajahnya kearah pipi Chryssa, lalu mengecupnya singkat.

"Dia akan senang bisa berkeliaran di malam hari tanpa harus takut di beri hukuman"

Jelas Draco berusaha meyakinkan Chryssa.

Chryssa menghela nafasnya, "baiklah kalau begitu" ucap Chryssa pasrah.

"Ingat, kau harus tetap bersama Pansy"

Draco menatap serius ke mata Chryssa.

Chryssa mengangguk tanda ia ingat apa yang Draco katakan padanya.

"Berhati-hatilah di lorong menuju kamar mandi perempuan, peeves selalu membuat jebakan disana"

"Aku mengerti Dracoo~"

Draco tersenyum, lalu menarik Chryssa lebih mendekat.

Draco menatap mata Chryssa dalam, ia masih tersenyum.

Chryssa mulai memejamkan matanya, saat menyadari jarak diantara mereka semakin berkurang.

Draco ikut memejamkan matanya perlahan sambil terus mengikis jarak di antara mereka.

Cup

Draco mencium bibir Chryssa sekejap, ia melepaskannya singkat lalu kembali menempelkan bibirnya di bibir Chryssa. Ia mulai melumat bibir bawah Chryssa. Menggigitnya pelan agar Chryssa membuka mulutnya dan mempersilahkan lidahnya menjelajahi seluruh isi mulut Chryssa.

Chryssa hanya bisa membuka mulutnya dan mencoba membalas ciuman Draco.

Setelah dirasa cukup, Draco melepaskan ciumannya. Draco mengecup singkat bibir Chryssa, lalu beralih ke hidung Chryssa, dan berakhir di dahi Chryssa.

"Aku akan segera menyusulmu, jika tugasku selesai. Aku usahakan secepatnya"

Draco mengecup pipi Chryssa sebelum akhirnya melepaskan pelukannya di pinggang Chryssa dan menarik tangan Chryssa keluar dari kamarnya menuju common room.

Di common room

"Kukira kalian akan keluar tepat saat dentungan penanda tengah malam berbunyi"

Ejek Pansy yang memang sedari tadi sudah menunggu Chryssa dan Draco di common room.

"Maafkan aku, Pans"

"Fine!! Come on, prefek lain sudah mulai berkeliling"

Chryssa hanya mengangguk sebagai jawaban.

Sebelum melangkah pergi, Chryssa menyempatkan diri untuk menoleh ke arah Draco dan mengecup singkat pipi Draco.

"Be carefull" bisik Chryssa di telinga Draco.

Draco tersenyum dan mengangguk.

"Jaga Milaku, Pans"

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang