Dua belas

2.2K 288 66
                                    

Guys!! 

Pengen cerita:))

Jadiiiiiii...

Udah, ah males ceritanya.

Yok lanjut aja yok!!!

-🔓-

Chryssa sedang berjalan ke arah Great Hall bersama Draco yang tidak melepaskan genggaman tangannya di tangan Chryssa sejak mereka bertemu di common room. Chryssa hanya mencoba membiarkan Draco melakukan apa yang ingin dia lakukan untuk meyakinkan Chryssa tentang perasaannya. 

Jika boleh jujur, Chryssa mulai merasa nyaman berada di dekat Draco. Ia merasa--sedikit--aman, walaupun tidak sepenuhnya aman, karena terkadang Draco membuat ulah dan melibatkan Chryssa dalam ulahnya itu. Seperti kemarin, ia memakai nama Chryssa untuk bisa melewatkan pelajaran Sejarah Sihir. Chryssa dipaksa berpura-pura sakit. Chryssa sempat menolak, tapi Draco memohon pada Chryssa dengan wajah memelasnya. Akhirnya Chryssa menyetujui rencana Draco, lagipula ia memang kurang tertarik pada pelajaran membosankan itu. Memang tidak bisa di pungkiri, kejahilan dan kelicikan sudah mendarah daging dalam tubuh Draco. Chryssa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat mengingat kelakuan-kelakuan Draco.

"Hei, disini!" seru Daphne pada Chryssa dan Draco yang baru muncul dari balik pintu Great Hall.

Draco menuntun langkah Chryssa ke arah teman-temannya.

"Ku kira kalian akan melewatkan sarapan terakhir kita di tahun ketiga ini" ucap Pansy.

"Mana mungkin aku melewatkan sarapan" ucap Chryssa.

"Ya, benar. Kau selalu mengingat perintah mum untuk tidak meninggalkan sarapan" ucap Daphne.

"Kau tau itu" ucap Chryssa sambil mengambil beberapa makanan dari piring besar yang ada dihadapannya.

"Apa yang akan kalian lakukan selama liburan?" tanya Theo pada teman-temannya.

"Aku, Sasa, dan Tori mungkin akan mengadakan acara camping di pantai" jawab Daphne.

Pansy memberhentikan acara makannya, "Kalian akan camping, dan tidak mengajakku, girls?" tanya Pansy dengan ekspresi tidak percaya.

"Kusangka aku bagian dari kalian" ucap Pansy lagi.

"Ternyata aku bukan siapa-siapa" lanjut Pansy.

"Kau berlebihan, Pansy. Kau sendiri yang mengatakan padaku kau akan pergi kerumah sepupumu dan menghabiskan liburan disana" ucap Daphne.

"Tentu aku akan memilih berlibur dengan kalian jika aku tau rencana Brilliant kalian" ucap Pansy.

"Lagipula aku bosan bertemu dengan sepupuku, bayangkan saja setiap liburan aku dikirim kerumah sepupuku, itu sangat menjengkelkan" ucap Pansy sabil menatap teman-temannya satu persatu.

"Sekarang intinya kau akan ikut kami atau tidak?" tanya Chryssa.

"Tentu aku ikut kalian, aku akan ke manor kalian seminggu setelah kita sampai di manor masing-masing" ucap Pansy dengan ekspresi bersemangat.

"Kami akan menunggumu kalau begitu" ucap Daphne.

"Aku rasa kalian membutuhkan kami" ucap Blaise.

"Kami tidak akan membiarkan para wanita bermalam di tepi pantai tanpa orang yang bisa melindungi mereka" Theo menimpali ucapan Blaise.

"Jadi, kami memutuskan untuk ikut acara camping kalian" ucap Blaise lagi.

"Padahal kami ada acara lain, tapi kami merasa kasihan pada kalian, kalian tidak punya teman laki-laki lain yang bisa kalian andalkan" ucap Theo.

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang