Dan kita akhirnya bersatu
~Chryssa~-🔓-
Sisa Libur Chryssa dihabiskan dengan hari-hari biasa. Tak ada yang istimewa dari cerita-cerita tentang Chryssa. Hari ini Chryssa akan kembali ke Rumah--Hogwarts--. Mungkin akan sedikit berbeda tahun ini, karena ada sosok si rambut pirang yang mungkin akan sedikit mengacau sarapan paginya, atau mengacau waktu sendirinya--Yeah, mungkin waktu sendirinya akan berkurang drastis di tahun ini--.
Tahun ini juga akan menjadi sangat berbeda, karena kabarnya, Hogwarts akan menjadi tuan rumah Triwizard. Menakjubkan bukan? Seharusnya begitu. Chryssa sedikit merasa senang dengan kabar ini, karena apa? Ia berfikir mungkin akan bisa mendapatkan teman Baru dari sekolah yang menjadi tamu di Perlombaan Triwizard kali ini.
Chryssa pergi ke stasiun bersama Daphne dan Astoria, mum and dad tidak bisa mengantar mereka, mum and dadnya berpesan kepada peri rumah di Greengrass Manor, bahwa mereka ada keperluan mendadak ke kementrian yang mungkin akan menghabiskan waktu seharian. Akhirnya, disinilah Chryssa. Berdiri menatap plang yang menunjukkan angka 9 3/4, yang menandakan ia sudah berada di tempat semuanya dimulai lagi.
Stasiun terlihat sangat sibuk hari ini. Tentu saja, semua murid Hogwarts berkumpul di tempat ini. Mereka saling memamerkan cerita liburan mereka, beberapa lagi ada yang terlihat ketakutan menatap gerbong-gerbong kereta, mungkin anak tahun pertama, batin Chryssa. Yeah tentu saja, karena bagi Chryssa Hogwarts adalah tempat yang terlalu nyaman untuk ditakuti, mungkin semua anak yang pernah merasakan suasana di Hogwarts akan sepakat dengan anggapan Chryssa itu.
Lamunan Chryssa terhenti saat menangkap penampakan yang sungguh sangat menyebalkan untuk dilihat. Dari titik yang berada cukup jauh, Chryssa melihat sesosok Pria dengan rambut pirang dan set jas serba hitamnya sedang berjalan ke arahnya. tatapannya menatap ke arah Chryssa tajam, langkahnya kokoh dan penuh kesombongan. Di belakangnya ada dua anak gempal yang mengikutinya.
"Sasa, kami rasa, kami harus meninggalkanmu sekarang" ucap Astoria yang sedang berdiri di sisi kanan Chryssa.
"Yeah, Tori benar. Sebelum kami yang kau tinggalkan" ucap Daphne yang menatap heran ke arah sosok yang berjalan menuju mereka.
Chryssa hanya bisa mengangguk mengiyakan agar kedua sepupunya ini bisa segera melarikan diri.
"Hai, Mila" sapa pria berambut pirang sambil menyunggingkan senyum yang menurut Chryssa tidak seperti senyum.
Chryssa tidak mempedulikan pria itu, ia memalingkan wajahnya dan mencari jalan menuju pintu gerbong asrama Slytherin.
"Kau masih marah denganku, Mila?"
"Menurutmu?"
Chryssa pergi meninggalkan pria itu tanpa menoleh sedikitpun kearahnya. Chryssa berjalan melewati kerumunan yang tampaknya sedang saling berpamitan sebelum akhirnya saling melambai pertanda mereka akan menanti saat bertemu lagi. Beberapa orang menangis dalam pelukan orang lainnya.
Langkah Chryssa terhenti saat ia merasakan ada yang menarik tangannya. Chryssa menoleh ke orang yang menarik tangannya itu. Chryssa sudah akan marah tadinya, karena ia pikir orang itu adalah pria pirang menyebalkan yang tadi menghampirinya. Tapi saat menangkap sosok berbeda, Chryssa mengurungkan niatnya.
"Kau yang duduk di sebelahku saat menonton piala dunia Quidditch beberapa hari yang lalu, right?" tanya sosok itu.
Chryssa berpikir sejenak, mengingat kejadian apa saja yang terjadi di piala dunia Quidditch. Dan saat Chryssa mengingat kejadian dimana si pirang menyebalkan terlihat sangat posesif terhadapnya, Chryssa membulatkan matanya. Ah, si bocah Durmstrang, Batin Chryssa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Amigdala
Fantasy[𝙳𝚛𝚊𝚌𝚘 𝚡 𝚘𝚌] [𝚃𝚑𝚒𝚛𝚍 𝚢𝚎𝚊𝚛] ᶜʰʳʸˢˢᵃᵐⁱˡᵃ ᴮʳⁱˢⁱᵃ ᴳʳᵉᵉⁿᵍʳᵃˢˢ, ˢᵉᵒʳᵃⁿᵍ ᵍᵃᵈⁱˢ ᵖᵘʳᵉᵇˡᵒᵒᵈ ᵈᵃʳⁱ ᴳʳᵉᵉⁿᵍʳᵃˢˢ ᶠᵃᵐⁱˡʸ. ᴷᵃˡᵃᵘ ᵏᵃˡⁱᵃⁿ ᵇᵉʳᵗᵃⁿʸᵃ ᵃᵖᵃ ʰᵘᵇᵘⁿᵍᵃⁿⁿʸᵃ ᵈᵉⁿᵍᵃⁿ ᴰᵃᵖʰⁿᵉ ᵈᵃⁿ ᴬˢᵗᵒʳⁱᵃ, ᵐᵉʳᵉᵏᵃ ᵃᵈᵃˡᵃʰ ˢᵉᵖᵘᵖᵘⁿʸᵃ. ᶜʰʳʸˢˢᵃ ˡᵉᵇⁱʰ ˢᵉʳⁱⁿᵍ ᵈⁱᵖᵃⁿᵍᵍⁱˡ ˢᵃˢᵃ ᵒ...