Dua Puluh Lima

1.6K 222 36
                                    

Kita yang sama-sama mempertahankan.
~Chryssa~

-🔓-

Hogwarts terlihat sangat ramai hari ini. Entah apa yang direncanakan para Proffesor sampai-sampai mereka hanya mengadakan pelajaran sampai seperempat waktu pelajaran biasa. Sekarang semua murid sedang sibuk dengan kesibukan masing-masing. Ada yang berjalan mengelilingi Hogwarts, ada yang duduk di dinding tepian Lorong yang menghadap kearah taman, ada yang membaca buku di perpustakaan, ada juga yang menjahii murid lain yang lewat di depan mereka—seperti yang Draco lakukan sekarang--.

Draco sempat memaksa Chryssa untuk ikut dengannya, tapi untungnya Chryssa bisa menolak dengan mengatakan bahwa ia akan memperhatikan Draco dari jauh.

Sekarang Chryssa sedang duduk di bawah pohon di taman. Ia ditemani Pansy, Daphne, Blaise, dan Theo. Yeah, hanya Draco dan anak buahnya yang menjahili murid lain, yang lain sedang tidak berserela.

Dari kejauhan, Draco beberapa kali melirik kearah Chryssa, mencari tau apakah Chryssa benar-benar memperhatikannya apa tidak. Dan Draco tersenyum saat mendapati Chryssa yang selalu memperhatikannya.

Draco Kembali melanjutkan aksinya. Sekarang sasaran dia adalah salah satu murid dari asrama Hupplepuff. Chryssa tak terlalu mengenal siapa murid itu, tapi dari postur tubuhnya, sepertinya ia berada di bawah mereka, tahun kedua atau ketiga sepertinya. Chryssa hanya menggelengkan kepalanya karena tidak percaya Draco akan memilih menjahili murid yang berada di bawahnya.

Perhatian Chryssa teralih saat ada seseorang yang memanggil marganya, "Greengrass!!" panggil seseorang itu.

Sontak Chryssa dan Daphne menoleh secara bersamaan.

Seseorang yang memanggil tadi terlihat kebingungan saat mendapati Daphne juga ikut menoleh. Ia menggaruk belakang kepalanya, "Emmm, maksudku Chryssa Greengrass" ucap seseorang itu.

"Ada apa, Rosier?" tanya Chryssa.

Yeah, yang memanggil Marganya itu adalah si Rosier muda.

"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Rosier.

"Bicaralah disini" ucap Chryssa.

"Kurasa lebih baik jika kita membicarakan ini hanya berdua saja" ucap Rosier.

Chryssa Nampak diam sejenak, ia Nampak seperti berpikir. Lalu matanya ia tujukan Kembali pada Draco, dan betapa terkejutnya ia saat mendapati Draco sedang berbicara dengan wanita yang ia gendong saat pertengkaran hebat itu.

Ini gila-gumam Chryssa dalam hatinya.

Setelah melihat Draco berbicara dengan wanita menjijikkan itu akhirnya Chryssa mengiyakan ajakan Rosier untuk berbicara berdua. Teman-temannya sempat menahannya, karena mereka tidak mau menyaksikan perang dingin diantara Chryssa dan Draco lagi. Tapi keputusan Chryssa sudah bulat, Draco saja boleh berbicara dengan wanita itu, kenapa Chryssa tidak boleh berbicara dengan Rosier?

Chryssa berjalan mengikuti Langkah si Rosier. Saat sampai di sebuah Lorong yang cukup jauh dari taman, Rosier memberhentikan langkahnya.

"Ada apa? Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Chryssa.

"Kau lupa pada janji mendiskusikan buku itu, Greengrass" ucap Rosier dengan nada yang masih tenang.

Chryssa terdiam. Oh, tidak. Ia pernah berjanji pada Rosier tentang hal ini-ucap Chryssa dalam hatinya.

"Ahhhh, eummm, maafkan aku Rosier, tapi kurasa, aku tak bisa menepati janji ku itu, kau tentu tau alasannya" ucap Chryssa berusaha menjelaskan.

"Malfoy, right?" tanya Rosier.

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang