Amigdala

Tiga Puluh Satu

-🔓-

"Ku kira kalian akan melewatkan pertandingan keduanya" ucap Blaise saat melihat Chryssa dan Draco masuk ke common room Slytherin.

"Suatu hal yang tidak mungkin terjadi" ucap Chryssa sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Yeah, setelah makan malam di Malfoy Manor, Chryssa dan Draco langsung berpamitan dan kembali ke Hogwarts.

"Dan harus kuberi tahu, Prof. Snape memberikan kita tugas essai tentang veritaserum, minimal dua belas halaman, tidak boleh sama, dan jangan lupa untuk memberikan sumber informasi kalian dalam membuat essai" ucap Pansy sambil menirukan cara dan gaya bicara Prof.  Snape.

Chryssa tertawa melihat tingkah temannya satu ini.

"Perlu kau tau juga, Sasa. Mereka belum mengerjakannya dengan alasan 'sebagai teman yang baik kita harus menunggu Chryssa dan Draco'" timpal Daphne sambil menunjuk ke arah Blaise dan Theo.

"Kami ini teman yang baik, tidak seperti kau, diminta bantuan untuk mencari sumber saja tidak mau" ucap Theo.

"Heiii kauuu!!" Daphne berteriak tidak terima dengan apa yang diucapkan Theo.

Draco yang sudah memposisikan dirinya di sofa hanya menggelengkan kepalanya melihat Theo dan Daphne yang sedang bermain kejar-kejaran.

"Guys, aku lelah. Kurasa aku membutuhkan kasur sekarang" ucap Chryssa pada Pansy,  Blaise,  dan Draco--Daphne masih sibuk mengejar Theo--.

"Kau mau aku temani?" tanya Pansy.

"Tak apa,  aku bisa sendiri" jawab Chryssa.

"Baiklah.. Good night, Chryssa" ucap Pansy.

Chryssa membalas ucapan Pansy dengan senyuman kecilnya. Entahlah,  tapi Chryssa benar-benar merasa lelah untuk saat ini. Chryssa menaiki tangga dengan langkah gontainya. Untung saja peri rumah di Malfoy Manor mengantarkan kopernya sampai ke dalam kamarnya, jadi Chryssa tidak perlu menaiki tangga ini sambil menenteng kopernya.

Chryssa masuk kedalam kamarnya, lalu merebahkan dirinya di atas kasurnya. Chryssa menghela nafasnya, sudah jarang sekali Chryssa tidur di kasurnya semenjak terikat dengan Draco.

Tuk

Tuk

Tuk

Chryssa mendengus kesal saat mendengar suara ketukan pintu. Siapa yang berani-beraninya menganggu Chryssa di jam tidurnya?

Chryssa melangkah kearah pintu dan membukanya perlahan.

"Kenapa tidak di kamarku?" tanya seseorang yang tadi mengetuk pintu kamar Chryssa.

"Aku hanya ingin istirahat, Drake" ucap Chryssa dengan ekspresi malasnya.

"Dikamarku saja," ucap Draco sambil meraih tangan Chryssa.

"Drake.."

"Kalau begitu aku tidur dikamarmu" ucap Draco sambil berusaha masuk ke kamar Chryssa.

"Hei!! Pansy, Daphne, dan Astoria juga ingin tidur, Drake" cegah Chryssa.