Tiga Puluh Enam

1.5K 196 268
                                    

-🔓-

"Aku akan mengesahkanmu liburan nanti, aku ingin memilikimu seutuhnya, Mila"

Chryssa langsung menoleh ke arah Draco.

"Kau yakin? Kita masih terlalu muda Drake"

"Aku yakin, aku ingin menjagamu"

Chryssa melepaskan pelukan Draco. Lalu bangkit dari tidurnya.

"Draco Lucius Malfoy, yang kita bicarakan ini bukan sekedar hal sepele" ucap Chryssa.

"Aku tak pernah menganggap ini hal sepele, Mila. Dad memintaku secepat mungkin mengesahkanmu" ucap Draco.

"Kau cukup berada di sampingku, dipihakku" lanjut Draco.

"Jadi kumohon jangan menolak, Mila"

Chryssa menghembuskan nafasnya. Lalu Chryssa membaringkan tubuhnya lagi di samping Draco.

Draco menarik Chryssa lagi ke dalam pelukannya.

"Tidur, sayang" ucap Draco sambil mengelus rambut Chryssa lembut.

Chryssa membalas pelukan Draco erat.

"Kau tidak romantis, Drake" ucap Chryssa.

Draco terkekeh.

"Kau tau aku seperti apa, Mila" ucap Draco.

"Tidurlah lagi sayang" lanjut Draco.

Chryssa masih bergelut dengan fikirannya tentang ucapan Draco tadi. Bagaimana seorang Draco bisa seyakin itu membawa hubungan mereka ke arah yang lebih serius? Apa kata seisi Hogwarts jika tau rencana Draco ini?

Chryssa menghembuskan nafasnya lagi, mencoba merilekskan tubuhnya. Tak berapa lama, Chryssa berhasil menutup matanya dan terhanyut dalam dunia mimpinya.

~🌸~

C

hryssa terbangun saat sinar matahari yang masuk lewat jendela Hospital Winhs menerpa wajahnya. Chryssa masih merasakan tangan Draco yang memeluknya dari belakang. Hembusan nafas Draco di pundaknya masih terasa sangat tenang. Chryssa yakin Draco masih tertidur saat ini.

"Sasa!!!" teriak Daphne saat ia melangkahkan kakinya kedalam Hospital Wings.

Pansy, Astoria, Blaise, dan Theo mengikuti Daphne dari belakang.

Chryssa melepaskan pelukan Draco di pinggangnya, lalu bangkit dari tidurnya dan menoleh ke arah pintu Hospital Wings. Disana Chryssa mendapati teman-temannya dengan ekspresi sangat bersemangat.

Saat sampai di dekat tempat tidur Chryssa, mereka semua langsung terkejut saat mendapati Draco yang masih tertidur di tempat tidur Chryssa.

"Bloody Hell, sebenanrya yang tak sadarkan diri itu kau atau Draco, Sasa?!!" tanya Astoria sedikit histeris.

Draco langsung membuka matanya perlahan saat mendengar teriakan Astoria. Saat matanya terbuka total, Draco sedikit terkejut saat mendapati teman-temannya sedang menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Bangunlah, Draco. Kurasa kita bisa segera membantu Chryssa untuk kembali ke asrama, dia butuh bersiap, sarapan akan segera dimulai" ucap Pansy.

Draco bangkit dari tidurnya, lalu mengucek-ngucek matanya. Draco menoleh ke arah Chryssa.

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang