Sembilan Belas

1.8K 237 29
                                    

-🔓-

"Tidurlah sayangku, tidurlah.. Bermimpilah tentang masa depan yang indah, bermimpilah.. Hmmmm..hmmm" senandung wanita yang sedang menimang seorang bayi kecil.

"Kau senang? Mendapatkan tanggung jawab yang menjadi hambatan! Karena dia kita tidak bisa membuktikan kesetiaan kita!" teriak seorang pria dari arah pintu.

"Dia manis, akan kurawat dia, dia akan meneruskan apa yang belum terselesaikan" ucap wanita itu yang diikuti seringaian.

"oaaaaaaaa" bayi itu menangis kencang.

Chryssa membuka matanya. Mimpi aneh lagi, dia bermimpi tentang mother dan fathernya, tapi kenapa Chryssa merasa ada aura yang berbeda dari kedua orang tua aslinya dan yang ada di mimpinya. Lalu siapa yang ada dalam gendongan mother? Father tampak sangat membencinya.

"Eumhhh"

Chryssa tersadar dari lamunannya ketika mendengar gumaman dari Draco. Chryssa menengok ke arah wajah Draco yang berada di atasnya. Chryssa tersenyum saat menyadari ternyata Draco bergumam dalam tidurnya.

Chryssa memeluk Draco lagi, lebih erat sekarang. Chryssa menyembunyikan wajahnya di dada Draco, mencoba tidak memikirkan mimpi aneh itu lagi.

Apa bayi itu adalah aku?

Chryssa menggeleng-gelengkan kepalanya di dada Draco, gerakan Chryssa ini sontak membuat Draco terbangun.

"Kau bangun, Mila?" tanya Draco yang masih setengah sadar.

Chryssa menoleh ke arah suara, lalu mengangguk saat melihat mata Draco yang sudah terbuka.

"Maafkan aku mengganggu tidurmu" ucap Chryssa lembut sambil mengelus rahang Draco.

"Kau kenapa? Mimpi buruk?" tanya Draco pada Chryssa.

Chryssa mengangguk mengiyakan, "Sedikit buruk sebenarnya" ucap Chryssa.

"Kau mau menceritakannya?" tanya Draco lagi.

"Tidak sekarang" jawab Chryssa singkat.

"Kalau begitu kemari mendekatlah" ucap Draco menarik Chryssa lebih dekat.

Chryssa mensejajarkan wajahnya dengan Draco. Draco tersenyum kemudian mengelus pipi Chryssa lembut. Lalu mengecup singkat bibir Chryssa.

"Butuh pelukan?" tanya Draco sambil tetap mengelus pipi Chryssa.

Pertanyaan konyol, bahkan sejak tadi Draco tidak melepaskan pelukannya dari tubuh Chryssa. Chryssa hanya mengangguk. Chryssa hanya butuh yang lebih menenangkan.

Draco tersenyum, lalu memeluk Chryssa lebih erat lagi.

"Tidurlah, sayang" ucap Draco sambil mengelus rambut Chryssa lembut.

"Aku disini menemanimu" lanjutnya.

Chryssa menikmati setiap elusan tangan Draco di rambutnya, ini sangat menenangkan. Tak berapa lama, mata Chryssa menjadi berat lagi. Perlahan tapi pasti, Chryssa memejamkan matanya.

Dan mereka kembali pada dunia mimpinya lagi.

~🌸~

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang