Sepuluh

2.2K 297 169
                                    

Masih kuat guys??

Lanjot?

Yok!!!!!

-🔓-

Malam ini adalah malam natal, seperti yang sudah di rencanakan, Chryssa, Daphne, Pansy, Theo, Blaise, dan Draco mengadakan pesta kecil-kecilan di common room. Anak Slytherin yang lain semuanya memilih pulang untuk menikmati liburan natal bersama keluarga. Jadi sekarang hanya ada mereka berenam di asrama Slytherin. Hal ini sangat mengasyikkan tentunya. Mereka bebas melakukan apa saja tanpa taut mengganggu yang lain. 

"Chryssa, bantu aku bawa ini ke dekat perapian" Pansy menunjuk semangkuk permen dan coklat yang ada di atas meja belajar di common room.

"Wingardium Leviosa" Chryssa mengarahkan tongkatnya kearah mangkuk yang ada di atas meja.

"Apa yang kau pelajari selama 2 tahun setengah di Hogwarts, Pansy" ucap Daphne.

"Dia melupakan fakta bahwa dia adalah seorang penyihir" celetuk Theo.

"Hei, aku hanya menghemat energi sihirku, lagipula jarak antara meja makan dan perapian tidak begitu jauh, tidak akan memerlukan tenaga yang banyak untuk membawa semangkuk makanan manis" ucap Pansy membela diri.

"Ku rasa Merlin akan marah padamu, Pansy. Kau tidak mensyukuri kemampuan yang dia berikan untukmu" ucap Blaise.

"Berhenti memojokkan aku, aku teman kalian bukan musuh kalian yang bisa kalian jadikan target Bully-an" ucap Pansy dengan ekspresi kesalnya.

"Jiwa mem-Bully mereka memang sudah mendarah daging, Pansy. Kau harus bersabar" ucap Chryssa menenangkan Pansy.

"Ya, kau benar" ucap Pansy yang diikuti tawa oleh semua orang yang ada di ruangan itu.

Pansy mengangkat bahunya sambil meroll matanya.

Chryssa bangkit dari sofa dekat perapian, ia menghampiri Daphne yang sedang memasukkan beberapa kue jahe ke dalam mangkuk. Yeah, Theo berhasil meminta beberapa kue jahe dari peri rumah yang bekerja di dapur Hogwarts. 

"Daph, kurasa kita butuh jus labu" ucap Chryssa. 

Chryssa baru sadar, sedari tadi yang mereka siapkan hanyalah makanan, mereka tidak menyiapkan minuman. 

Daphne melotot, ia terkejut. Perkataan Chryssa benar. Oh, Merlin bagaimana bisa dia melupakan minuman.

"Kau benar, Sasa. Aku akan mencoba meminta peri rumah yang bekerja di dapur membuatkan kita jus labu" ucap Daphne dengan tetap mempertahankan ekspresi terkejutnya.

"Aku akan ke dapur sekarang, bisa kau bantu aku menaruh kue-kue jahe ini ke dalam mangkuk?" Tanya Daphne pada Chryssa.

"Ya, tentu" jawab Chryssa yang langsung mengambil alih pekerjaan Daphne.

"Guys, aku akan kedapur dulu, aku melupakan jus labu" ucap Daphne pada teman-temannya.

"Kau pergi sendirian? Malam-malam seperti ini?" tanya Theo.

"Ku rasa tidak ada satupun dari kalian yang tertarik untuk menemaniku ke dapur" jawab Daphne.

"Aku akan menemanimu" ucap Theo.

"Kalau begitu, ayo cepat" ucap Daphne.

Daphne dan Theo keluar dari asrama.

"Dia terlalu berlebihan, right" ucap Blaise pada Draco yang sedang duduk di sebrangnya.

Draco hanya menyeringai.

"Dapur tidak terlalu jauh dari sini, dan dia berkata seolah Daphne akan pergi ke dapur melewati lorong-lorong sepi dan ribuan tangga" ucap Blaise lagi.

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang