Empat Puluh Sembilan

1K 165 54
                                    

-🔓-

Siang ini Chryssa sedang duduk di salah satu bangku perpustakaan. Dia membaca sebuah buku yang bisa dikatakan lumayan tebal yang ia taruh di atas meja. Ini hal yang langka untuknya, ia bisa menghabiskan waktu kosongnya tanpa di ganggu oleh Draco.

Jangan tanyakan Draco pergi kemana, karena jawabannya tidak akan jauh dari Quidditch dan urusan Prefeknya. Chryssa juga seorang prefek, tapi ia tidak pernah mendapat tugas yang begitu banyak, tugas berat selalu Draco yang menghandle, terkadang Chryssa ingin protes pada Draco yang melarangnya menghandle semua pekerjaan yang merepotkan, tapi dengan seribu satu cara Draco berhasil membuat Chryssa mengalah dan tak melanjutkan protesnya.

Tuk

Tuk

Tuk

Chryssa menoleh ke arah jendela perpustakaan. Ada seekor burung yang sedang mematuk-matukkan paruhnya ke jendela. Burung kecil yang terlihat sangat cantik. Chryssa memandangi burung itu cukup lama, hingga fokusnya terganti karena melihat Daphne yang sedang berjalan bersama Astoria di luar sana.

Daphne terlihat seperti sedang membicarakan suatu hal yang sangat penting. Akhirnya karena rasa keingintahuan Chryssa yang tinggi, Chryssa memutuskan untuk berjalan keluar menghampiri kedua sepupunya itu.

"Daph!!"

Chryssa berlari ke arah Daphne dan Astoria. Jangan kira Chryssa sudah memaafkan Astoria. Belum, dan mungkin akan membutuhkan waktu cukup lama untuk memaafkan sepupunya itu.

Chryssa tak menoleh sedikitpun ke arah Astoria, ia terus menatap ke arah Daphne.

"Apa kau tak ada pekerjaan, Daph?"

Daphne yang merasa di tanya langsung menoleh ke arah Chryssa. Daphne menggaruk pelan kepalanya. Ragu untuk menjawab.

"Eumm, t--tida---ah, aku lupa, aku di minta madam Pomfrey membantunya menyusun kembali botol-botol ramuan di kantornya"

Daphne terlihat sedikit gugup dan terbatas saat menjawab pertanyaan Chryssa.

"Ada apa, Sasa? Kau perlu bantuan?"

Chryssa menoleh ke arah Astoria, dan menatapnya sedikit sinis. Astoria tersenyum ke arah Chryssa.

"Tidak,"

Jawab Chryssa sesingkat yang ia bisa.

"Baiklah, Daph. Aku akan kembali, bye"

Chryssa melambaikan tangannya singkat, lalu berbalik dan berjalan menjauh dari Astoria dan Daphne.

Setelahnya, Daphne langsung menarik tangan Astoria dan memaksanya mengikuti langkahnya.

Chryssa berjalan ke arah belakang kastil, ia ingin mencari suasana baru, ia bosan dengan tempat-tempat yang biasa dia kunjungi.

Chryssa mendudukkan dirinya di rumput yang terhampar luas di dekat susunan batu, ia duduk menghadap kearah gubuk Hagrid. Dari jauh Chryssa bisa melihat trio Gryffindor yang berjalan mendekati gubuk Hagrid. Tak berapa lama, Chryssa melihat Hagrid membukakan pintunya dan mempersilahkan trio itu masuk.

Chryssa menghela nafasnya, ia mengingat petualangannya dengan trio itu di tahun ketiga. Jika bukan karena orangtuanya yang memintanya berhenti berhubungan dengan trio itu, mungkin sekarang ia sedang mengobrol di sana bersama mereka.

Hmmm..hmm..

Chryssa bergumam menyanyikan sebuah lagu Muggles yang entah apa judulnya, tapi Chryssa sempat mendengar beberapa murid muggleborns menyanyikannya. Sudah lama Chryssa tak berkunjung ke dunia muggles, tentu saja, Draco tak akan mungkin mengajaknya berkunjung ke tempat yang paling Draco benci bukan?

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang