Enam Puluh Tujuh

812 101 27
                                    

-🔓-

Chryssa bangun saat merasakan sinar matahari menerpa wajahnya.

"Sudah bangun, Mila?"

Chryssa menoleh kearah Draco, lalu mengangguk dan tersenyum hangat.

Draco mencubit pelan pipi Chryssa.

"Terimakasih"

Bisik Draco yang berhasil membuat Chryssa tersipu malu.

"Kau baik-baik saja bukan? Kita sudah cukup lama tak melaku---"

Chryssa langsung menutup mulut Draco dengan tangannya. Oh ayolah, ini cukup memalukan jika harus di bahas secara terang-terangan seperti ini.

"Diamlah, Drake"

Draco hanya terkekeh melihat ekspresi Chryssa.

"Kemarilah, sepertinya kau membutuhkan sedikit kehangatan"

Draco menarik Chryssa masuk lagi kedalam dekapannya. Dahi Chryssa menjadi sasarannya kali ini, ia mengecup dahi Chryssa berulang kali.

"Drake, aku seorang Lestrange?"

"No, kau seorang Malfoy"

Chryssa terdiam.

"Kau harus ingat ini, Mila. Sekarang dan sampai kapanpun hanya ada Malfoy di nama belakangmu"

"Kau tau, aku bahkan tidak tau bagaimana rasanya merindukan kedua orang tuaku"

"Tak usah dirindukan kalau begitu"

Chryssa semakin mengeratkan pelukannya.

"Mila, ada sesuatu yang menempel di dadaku"

Chryssa langsung tersadar setelah mendengarkan ucapan Draco. Jelas ia belum mengenakan sehelai pakaian pun.

Chryssa langsung bergerak menjauh dari Draco.

"Jangan mendekat, tidak pagi ini, Drake"

"Ayolah, Milaa"

Goda Draco.

Chryssa langsung menarik selimut mereka dan turun dari tempat tidur. Secepat kilat ia masuk ke dalam kamar mandi. Teringat kejadian yang lalu, Chryssa memutuskan untuk mengunci pintu kamar mandi dengan mantra pengunci.

Sedangkan Draco hanya bisa tertawa kecil melihat Chryssa yang salah tingkah.

Tuk

Tuk

Tuk

Draco yang baru saja berniat untuk kembali melanjutkan tidurnya harus membatalkan niatnya itu. Dengan malas ia bangun dari posisinya. Ia ambil kaosnya yang berserakan di lantai dan mengenakannya. Setelah itu ia langsung berjalan kearah pintu.

Draco sempat ingin menutup pintu lagi saat mengetahui siapa yang sedang berdiri di depan pintu. Narcissa, mum-nya yang beberapa hari lalu baru saja membuat keadaan semakin kacau dengan rahasia gila yang baru saja terbongkar.

"Drake,"

Narcissa mencoba mencegah Draco menutup kembali pintu kamarnya.

"Kumohon, aku ingin bicara dengan Sasa"

"Dia sedang dikamar mandi"

"Bisa katakan padanya bahwa aku mencarinya?"

Draco menatap sejenak kearah Narcissa, kemudian mengangguk mengiyakan.

"Terimakasih"

Setelah Narcissa pergi Draco langsung menutup kembali pintu kamarnya.

"Ada apa, Drake?"

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang