Lima Puluh Dua

1K 170 112
                                    

-🔓-

"Selamat malam, Ms. Malfoy"

Chryssa menoleh ke arah suara.

"Larry!!"

Chryssa langsung berlari dan memeluk house elf pribadinya itu. Chryssa baru saja sampai di Greengrass Manor, dan dia langsung memutuskan untuk ke kamarnya. Dan beruntungnya dia, satu-satunya orang--atau bisa dikatakan makhluk--yang Chryssa sangat ingin temui sekarang sudah ada di hadapannya, menghampirinya tanpa Chryssa panggil.

"Manor terasa sepi tanpamu, Nona"

Chryssa tersenyum mendengar ucapan Larry.

"Karena tak ada yang menyuruh-nyuruhmu"

Larry hanya tersenyum malu mendengar ucapan Chryssa. Tentu saja, tak ada peri rumah yang ingin hidup tanpa membantu keluarga majikannya bukan?

"Nona tidak ingin membersihkan diri terlebih dahulu?"

Tanya Larry sangat sopan.

Chryssa menggeleng, "Tidak usah, Larry. Aku akan segera kembali Hogwarts setelah berbicara dengan mum and dad" jelas Chryssa.

Larry mengangguk dan tersenyum.

"Kalau begitu, ada yang bisa Larry bantu, Nona?"

Chryssa menggeleng lagi, "Tidak ada, Larry" ucap Chryssa.

Wajah Larry langsung berubah menjadi lesu tak bersemangat. Baiklah, Chryssa mengerti keinginan Larry.

"Ah, tapi, Larry. Bisakah kau menyiapkan untukku beberapa camilan. Perutku sedikit kosong, aku melewatkan makan malam tadi"

Larry langsung tersenyum bersemangat mendengar ucapan Chryssa.

"Akan ku buatkan beberapa cake coklat untukmu, Nona"

Chryssa mengangguk dan tersenyum melihat Larry yang sangat bahagia menerima perintahnya.

Setelah kepergian Larry, Chryssa langsung menuju ke kamar mandinya, Chryssa tersenyum saat menyadari kamar mandinya masih sama seperti terakhir kali, masih dipenuhi aroma coklat kesukaannya.

Kamar mandi dengan nuansa putih dan coklat lembut yang elegan, menggambarkan kesan nyaman saat pertama kali memasukinya. Sangat berbeda dengan kamar mandi di kamarnya dan Draco sekarang yang didominasi oleh warna abu-abu. Sangat menggambarkan sosok Draco yang dingin dan elegan. Jujur saja, Chryssa masih sedikit kurang nyaman jika harus berlama-lama di kamar mandi mereka.

Setelah puas memandangi kamar mandinya, Chryssa beralih ke sisi lain kamarnya. Chryssa melihat beberapa foto yang di pajang di dinding.

Chryssa tersenyum melihat foto masa kecilnya bersama Daphne dan Astoria. Chryssa ingat saat itu mereka sedang bermain dengan gaun dan riasan yang merupakan hadiah ultah dari mother dan fathernya. Mata Chryssa beralih ke foto tahun keduanya bersama Daphne, Chryssa memperhatikan lebih dekat foto itu. Lalu Chryssa tersenyum saat mendapati Draco, Pansy, Crabbe, dan Goyle yang juga diam-diam ikut bergaya di belakang mereka.

Jangan tanyakan apakah ada foto Chryssa dan Draco di kamarnya, karena jawabannya tentu saja ada. Hanya foto pernikahan mereka yang berukuran besar, foto pertunangan mereka, dan foto mereka bersama Pansy, Daphne, Theo, dan Blaise saat pesta pernikahan mereka.

Chryssa terdiam. Ekspresinya berubah. Yeah, foto itu di ambil setelah Chryssa memergoki Draco berbicara dengan seorang wanita, yang ternyata wanita itu adalah sepupunya sendiri, Astoria. Chryssa menghela nafasnya, lalu berjalan ke arah jendela kamarnya yang menghadap ke area belakang Manor.

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang