Dua Puluh Tujuh

1.6K 224 159
                                    

-🔓-

Setelah hari tersebarnya gosip yang berawal dari Theo. Hubungan Chryssa dan Theo sempat renggang beberapa hari, tapi entah bagaimana, Chryssa bisa menghilangkan amarahnya pada Theo setelah ia melihat Theo terjatuh dari pohon saat ingin menghampiri Chryssa yang berjalan di lorong dekat taman. Dan akhirnya Chryssa memaafkan Theo. Chryssa selalu tau, temannya yang satu itu memang terlalu sering mengambil kesimpulan yang tidak tepat. Terbukti dengan kejadian kemarin, kesimpulan yang Theo ambil jelas-jelas bukan sesuatu yang tepat.

Kita lupakan tentang Theo

Hari ini Chryssa masih sibuk mempersiapkan diri untuk Yuleball yang akan diadakan malam nanti. Chryssa berendam di kamar mandi prefek--dia berhasil meminjam kamar mandi itu dari salah satu murid Slytherin tahun kelima yang menjadi prefek--. Chryssa tidak sendirian, tentu ditemani Daphne, Pansy, dan Astoria. Kalau kalian bertanya mengapa Astoria ikut, yeah, itu karena dia juga akan pergi ke Yuleball. Bagaimana bisa? Dia di ajak oleh Adrian Pucey. Chryssa tak pernah tau bagaimana Astoria bisa dekat dengan si Pucey padahal dia berada di tahun kelima sekarang, lebih tua 2 tahun dari Astoria.

"Kalian sudah mempersiapkan dress untuk malam nanti?" tanya Pansy.

Chryssa menggeleng sambil memejamkan matanya menikmati sesi berendamnya.

Pansy langsung melotot saat melihat ketiga temannya menggeleng santai, "Oh, Merlin. Kenapa aku bisa berteman dengan orang-orang yang amat sangat santai ini" rutuk Pansy sambil memukul-mukul pelan keningnya.

"Kami akan mencari hari ini, Pansy. Kau tak usah begitu mengkhawatirkan kami" ucap Daphne.

"Yeah, semoga kalian mendapatkannya, karena kalian mencari di jam-jam terakhir" ucap Pansy sambil menggelengkan kepalanya.

Chryssa melompat keluar dari tempat berendam di kamar mandi prefek, ia mengambil handuknya yang ia taruh di lantai lalu memakainya dan mengambil pakaiannya yang ia kenakan sebelumnya.

"Aku sudah selesai" ucap Chryssa.

Chryssa masuk kedalam kamar ganti, lalu memakai bajunya. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi prefek.

Chryssa berjalan menuruni tangga menuju asramanya. Pansy benar, ia terlalu santai dalam mempersiapkan Yuleball kali ini. Dia harus cepat mencari dress yang pas dan cocok untuknya. Chryssa bermaksud mengambil jaketnya di kamarnya lalu pergi ke Hogsmeade untuk mencari dress untuk Yuleball nya.

Tapi, saat Chryssa masuk ke asrama, tangan Chryssa langsung ditarik oleh Draco yang entah darimana ia datang. Chryssa menoleh malas ke arah Draco. Draco sudah rapih dengan jaket hitam tebal dan topi bulunya, ia juga mengenakan baju crewneck di dalam jaket musim dinginnya.

"Aroma coklatmu semakin memenuhi indera penciumanku, Mila" bisik Draco.

"Aku habis berendam" ucap Chryssa.

Draco menatap Chryssa dengan tatapan dinginnya.

"Kau tak mengajakku" ucap Draco kesal.

"Hei, kita tidak akan selesai berendam jika aku mengajakmu" ucap Chryssa.

Draco terkekeh mendengar ucapan Chryssa. Benar juga, jika ia ikut Chryssa berendam mungkin mereka tidak akan hanya berendam. Jangan salahkan Draco, dia masih bisa menahan jika hanya sekedar tidur, tapi jika harus melihat Chryssa tak memakai baju, mungkin ia tidak akan bisa menahannya lagi.

"Mila, aku diminta ibuku menemuinya di Madam Puddifoot's" ucap Draco.

"Lalu?" tanya Chryssa.

"Dia memintaku mengajakmu" jawab Draco.

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang