Amigdala

Enam Puluh Tiga

-🔓-

Bulan ke bulan berlalu begitu saja, keadaan Chryssa masih sama, tak sadarkan diri. Sedangkan Draco semakin lusuh, semakin kurus, semakin tak terurus. Tak ada satupun yang berhasil membuat Draco menurut, ia tak akan mendengarkan siapapun, ia hanya akan diam menunggu Chryssa terbangun dari tidur panjangnya.

Satu hal yang mengganggunya akhir akhir ini, kemungkinan bahwa sihir hitam yang dimaksud para healer, adalah efek dari kutukan darah keluarga Greengrass. Hal itu yang berulang kali mengacaukan pikirannya.

"Draco, Mrs. Lestrange memanggilmu"

Draco menoleh ke arah Pansy, benar, semenjak Chryssa ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri, Pansy memutuskan untuk menetap di Malfoy Manor. Ia memutuskan untuk membantu Draco menjaga Chryssa. Ia akan selalu bersedia menggantikan Draco untuk menjaga Chryssa, saat Draco di panggil atau di berikan tugas oleh pangeran kegelapan.

"Bibi ku?"

Pansy mengangguk, "Para Gryffindor itu juga ada di bawah"

Draco merengutkan dahinya tak mengerti.

"Potter dan dua temannya"

Draco menghela nafas kasar, setelah si gadis aneh berambut pirang dari ravenclaw, pak tua pembuat tongkat, dan si goblin berwajah sadis yang para pelahap maut masukkan ke penjara bawah tanah Manornya, apalagi sekarang? Menambah 3 orang Gryffindor bau? Apa mereka tak pernah merasa puas?

"Jaga dia, Pans"

"Setelah berbulan-bulan aku menggantikan mu, kau masih tak percaya padaku?"

Draco memutar bola matanya lalu mendelikkan bahunya acuh.

"Percuma"

Ucap Pansy ketus.

Draco tak menghiraukan ucapan Pansy, ia melanjutkan langkahnya keluar dari kamar dan turun menuju lantai bawah.

"Kemarilah Draco, kami ingin tau apakah kau mengenali laki-laki berwajah bengkak ini"

Draco menghentikan langkahnya tepat di depan si Potter. Menatapnya tajam sebelum akhirnya menggeleng, "Aku tak yakin"

Lucius langsung berjalan cepat menghampiri putranya, sebelah tangannya membawa minuman berwarna merah, dan tangannya yang lain memegang bahu Draco erat.

"Dengarkan aku, kalau kita berhasil menyerahkan Potter ke pangeran kegelapan, nama kaluarga kita akan kembali membaik, Draco. Cobalah pi---"

Ucapan Lucius terhenti karena para bandit yang katanya membawa Potter dan kedua temannya ke Manor ini berbicara

"Maafkan aku, apa aku tidak salah dengar, Mrs. Mal---akh"

Bellatrix langsung menoleh kearah para bandit, namun pandangannya teralihkan ke benda lain, benda yang mengkilat, dan sangat familiar dimatanya.

"Dari mana kau mendapatkan itu?"

"Aku menemukannya di antara barang yang di bawa mereka"

Jawab si bandit santai.

Sedetik kemudian, Bellatrix melemparkan mantra ke arah mereka.

"Keluar!!!"

Para bandit langsung berlari terbirit-birit keluar dari Malfoy Manor.

"Narcissa, bawa dua orang itu ke bawah sana, aku akan berbicara dengan gadis ini, gadis dengan gadis"

Draco hanya bisa melihat apa yang dilakukan bibi dan mumnya terhadap tiga Gryffindor itu. Melawan mereka tentu bukan ide yang bagus. Lebih baik diam, dan menuruti apa yang mereka katakan.