Enam Puluh

1K 157 71
                                    

-🔓-

"Kau bisa menggali informasi dari Astoria, Drake"

Draco menoleh ke arah Pansy tak percaya dengan ucapan temannya itu.

"Kau tau aku tak akan mau melakukannya, jika kau mau kau bisa menggantikan ku"

Pansy menghela nafas pelan.

"Dia tidak akan semudah itu memberikan aku informasi, tapi padamu kurasa dia akan sangat terbuka"

Jelas Pansy sambil menatap Draco berusaha meyakinkan.

"Tidak, Pans. Sampai kapanpun juga, aku tidak akan mendekati atau hanya sekedar meminta pertolongan padanya"

"Okay, kalau begitu kita tidak tahu harus mencari Chryssa dimana lagi. Aku kehabisan ide"

Draco diam tak menjawab, ia menunduk menatap lantai kamar sewaannya. Menghela nafas pelan. Memejamkan matanya, berusaha membayangkan apa yang akan Chryssa lakukan jika ia berada di posisi seperti ini. Tak lama Draco membuka matanya.

"Aku ingin mandi"

Pansy merengutkan dahinya tak percaya dengan ucapan Draco.

"Aku butuh hal yang menenangkan"

Pansy hanya mendelikkan bahunya tak peduli. Sedangkan Draco langsung masuk ke kamar mandi dan bergegas menyalakan shower. Draco menyandarkan tubuhnya di dinding, ia membiarkan tubuhnya di guyur air dingin yang keluar dari lubang-lubang kecil shower. Ia butuh hal yang bisa menenangkan, hal yang bisa membuatnya berpikir jernih.

Draco memejamkan matanya lagi, mencoba mencari lagi apa yang akan Chryssa lakukan jika terjebak dalam keadaan seperti ini. Haruskan ia melakukan apa yang dikatakan Pansy? Tapi ia sudah sangat muak dengan tingkah gadis bungsu Greengrass itu. Berlebihan, memaksakan, siapa yang akan tahan dengan sikapnya?

Draco menghela nafasnya pelan. Ia membuka matanya, melanjutkan kegiatan membersihkan dirinya, mengenakan pakaiannya dan segera keluar setelah merasakan tubuhnya sudah bersih.

Pansy sedang menatap ke arah luar jendela sekarang. Terlihat sibuk dengan buku di tangannya. Buku tebal yang beberapa saat lalu ia kirim setelah menerima surat dari Draco.

"Aku akan melakukannya"

Ucapan Draco berhasil membuat Pansy sedikit terkejut. Bukan karena kalimatnya, tapi karena Draco yang datang tanpa suara dan tiba-tiba berbicara.

"Kau yakin?"

Draco menatap malas ke arah Pansy, "kau yang mengatakan tak ada jalan lain"

Pansy mengangguk-anggukkan kepalanya paham.

"Kita ke Greengrass Manor kalau begitu"

Draco mengangguk dan langsung menggenggam tangan Pansy untuk ber Apparate.

Sesampainya di Halaman depan Greengrass Manor mereka langsung berjalan menuju pintu dan mengetuknya cukup keras.

Mereka yakin para keluarga Greengrass di dalam sana akan sangat marah mendengar ketukan mereka yang terkesan sangat terburu-buru.

"Draco?"

Draco tersenyum kecil ke arah Mothernya Chryssa.

"Yes, Mother"

"Kau Pansy, right?"

Pansy tersenyum, "kau tak melupakan aku, Mrs. Greengrass"

"Tentu saja tidak, kau teman baik Sa----"

Ucapan Mother Chryssa terputus, raut wajah bahagianya berubah menjadi sendu.

"Eumm.. maafkan aku Draco, aku tak bermaksud, tapi jika kalian ingin mencari Sasa disini, dia benar-benar tak ada disini. Kami juga tak tahu keberadaannya"

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang