mine 38

753 103 19
                                    

Morning every body
Hehe udah hampir siang yah

Mohon maaf banget guys, Mine menghilang selama 2 minggu lebih

Sebenarnya part ini udah lama nangkring di draf author, bukannya mau nahan2 update, tapi memang kondisi yang membuat author ga bisa update

Setelah menghabiskan banyak waktu untuk berdebat, Bianca setuju untuk ikut Xena menghampiri Noe di kantornya, selama 1 bulan belakangan, Noe terus menerus tinggal di sana, tak pernah pulang atau bahkan keluar dari area kantor, ia terus menerus bekerja tanpa henti

Sebelum sampai di pintu ruangan sang bigboss, langkah Xena dan Bianca di cegat oleh seorang pria kemayu yang gemulai, siapa lagi dia kalau bukan sekretaris si bos

"Stop, stop, stop and stop!" Teriaknya berlari dari meja kerjanya ke arah dua wanita cantik itu, Bianca dan Xena berhenti tepat di depan pintu kemudian memilih mendengar ocehan manusia separoh matang tersebut "yei yei berdua, ada keperluan apa ingin masuk ke ruangan Bos?" Tanya nya dengan nada khas pria banci yang haqiqi

"Ada perlu dengan bos anda!" Jawab Xena lebih tegas

"Sudah ada janji?"

"Nggak perlu janji!"

"Maaf, Nona Nona syantik! Bigboss sedang sibuk dan tidak bisa di ganggu! Yei tau, belakangan ini Bos sedikit kurang baik dan banyak pikiran, jadi dia membatasi orang-orang yang tidak berkepentingan seperti kalian untuk masuk!" Jelasnya semakin melentik

"Akhhh omong kosong! Ayo masuk!" Ketus Xena membawa Bianca untuk tetap masuk

"Nggak boleh, You know, nggak boleh? Bigboss sedang tidak tertarik dengan wanita akhir-akhir ini! Banyak wanita yang datang tapi ujung-ujungnya malah di lempar keluar, cuma eike yang boleh di dekatnya, eike rasa akhir-akhir ini boss mulai menyukai eike, ternyata pengorbanan eik masuk ke perusahaan ini tidak sia-sia, selangkah lagi, eike akan jadi nyonya boss di kantor ini!" Ujarnya penuh daya khayal yang begitu kental, membiat dua wanita itu spontan menggernyit secara bersamaan "jangan kalian coba-coba mengganggu calon suami ai, terutama kamu si pincang!" Tunjukknya tepat pada Bianca "gak sadar diri banget sih loe, udah pincang masih aja mau menghoda calon suami orang!" Gerutunya membuat Bianca menggerngit, tanpa sadar ia sudah memeluk dan bersandar di lengan Xena yang memang lebih besar dari tubuh mungilnya

Xena memutar bola matanya malas, ia berlipat tangan seolah bersiap meladeni bacot banci gila di depannya itu "eh Banci! Sadar diri dikit kenapa? Loe pikir Bene selera sama banci kayak elo? Loe pantes ya punya istri,     Tokek! Bukan suami! Loe belum tau aja kita siapa huh?" Tantang Xena yang di cueki si Banci

"Siapapun yei, kalau tidak ada kepentingan kantor, nggak boleh masuk! Itu pesan Bigboss!" Tegasnya lagi

"Dia istrinya Bigboss lu, Banci!" Umpat Xena makin geram namun si banci malah terbahak "nggak percaya?_____"

"Bianca!" Sebuah sahutan menghentikan pertikaian Xena dan banci mengesalkan itu, mereka kompak menoleh ke arah suara dan ternyata si pemilik suara adalah Hilya "Bi! Loe pulang?" Tanya Hilya dengan semangat, ia mendekati Bianca kemudian memeluknya dengan girang, tanpa di minta, Hilya langsung menghadap ke arah sang sekretaris kemudian menatapnya garang "eh, Mondy, loe kebiasaan banget ya ngajak ribut setiap cewek yang datang ke ruangan Noe! Bagus kalo yang enggak berkepentingan berapa banyak klien yang loe ajak ribut, gak kapok-kapok ya lo, untung orang paham!" Gerutu Hilya tanpa henti bahkan ia ingin mencakar wajah pria yang penuh dengan polesan make up itu

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang