Thankyou supportnya di part sebelumnya guys
Semoga part ini tidak membuat kalian bosanNoe menghampiri Bianca yang tengah menata sarapan di meja, sup kepiting hangat dan nasi putih, sarapan yang cocok untuk pagi yang amat dingin itu, bukan hanya udaranya yang dingin, situasi mereka sendiri tak kalah dingin dan terasa mencekam
"Hm, Bai! Maaf soal kemarin!" Noe membuka pembicaraan setelah mendudukkan bokongnya di kursi, namun Bianca tak menanggapi, ia terus bolak balik menata sarapan dengan rapi, membuat Noe terpaksa menekan emosinya agar tidak berdebat di awal hari
"Pulang jam berapa semalam?" Akhirnya Bianca buka suara setelah melihat Noe lebih tenang
"Jam 11! Kamu ketiduran di sofa!"
"Maaf merepotkan!"
"Repot?" Noe terkekeh "justru kalau aku biarkan kamu tidur di sofa malah merepotkan!"
Bianca tersenyum simpul kemudian duduk di seberang Noe setelah selesai menata sarapan "bagaimana keadaan bayinya? Sehat?" Pertanyaan Bianca membuat Noe tiba-tiba membeku dan kaku, bahkan ia belum sempat cerita namun Bianca sudah mengetahui kegiatannya bersama Betrice kemarin, bibirnya bergetar, lidahnya terasa berat untuk sekedar menjawab pertanyaan yang seharusnya simpel dan sederhana itu namun malah terasa mengintimidasi "tidak perlu sungkan! Aku tau diri, lakukan selagi aku belum bosan, sejauh ini aku masih bersikap baik,tapi jangan pernah menuntut apapun saat bosanku datang, karena aku menjadi lebih gila bila waktu itu sudah datang! Jadi hati-hati saat bermain denganku!" Senyum tipis di bibir Bianca terasa mengerikan dan penuh ancaman
"Apa maksudmu?" Noe meminta Bianca agar lebih menjelaskan wujud dari kiasannya barusan
"Harusnya kamu tau, aku bukan wanita baik seperti yang kamu lihat saat ini! Sedikit rasa sakit masih bisa membuatku sabar, tapi ada saatnya, rasa sakit itu menimbulkan benci, jika sabarku sudah kamu lihat, maka lakukan sesukamu jika kamu juga ingin melihat bagaimana caraku membenci!"lagi-lagi smirk mengerikan itu muncul dan membuat wajah Bianca terasa mengerikan "aku kenyang!" Ujar Bianca kemudian pergi meninggalkan meja makan yang mana makanannya belum sempat di sentuh sedikitpun
***
Hilya berdiri di depan kaca rias sambil merapikan pakaian dan rambutnya, pagi yang terasa cerah, karena ia bersama Akai semalaman
"Akai kamu mandi atau tidur sih? Kenapa mandimu selalu lama!" Hilya menggerutu karena Akai masih saja belum keluar dari kamar mandi sejak setengah jam lalu
"....."
"Libidomu tinggi! Tapi untuk apa kalau tersiksa" Hilya terus mengumpat karena ia tau di dalam sana Akai masih belum melakukan apa-apa selain buang air besar, karena kebiasaan Akai selalu saja sembelit setiap usai bercinta, aneh memang, tapi itulah kelainan Akai yang sulit dimengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...