"Bi! Bagaimana kakimu?" Ny. Kim menyapa Bianca yang masih berbaring di tempat tidur, sementara di tangannya ada nampan berisi menu sarapan untuk pagi itu
Bianca menghela nafasnya kemudian bangkit dari posisi tidurnya "sedikit lebih baik, Mi! Aku rasa sudah bisa jalan dengan tongkat lagi!" Jawab Bianca seadanya, ia beringsut pelan untuk bersandar di sandaran tempat tidur
"Noe belum menghubungimu?" Tanya Ny. Kim hati-hati
Bianca menggeleng, ia mencoba meraih sarapan yang tadinya di letakkan di kasur di sampingnya "dia tinggal di kantor beberapa hari ini!"
"Whaaa pantas saja dia gak keliatan di mana-mana! Aiiihhh, terus siapa yang kasih dia makan!" Ny. Kim mulai terlihat cemas
"Ada pacarnya! Siapa tau mereka tinggal bersama!" Bianca mencoba tersenyum, namun yang terlihat malah kegetiran
"Pacar? Maksud kamu dia punya pacar di kantor?" Bianca mulai tersadar bahwa mulutnya terlalu over dalam berbicara
"Ah, ngggg, nggak Mi! Maksud aku___"
"Dia masih pacaran sama sekretaris itu?" Tuding Ny. Kim, namun Bianca diam "ishhhh, anak itu! Jadi selama ini kamu kerja di sana dia enak-enakan pacaran?" Nada suara Ny. Kim langsung naik lebih tinggi
"Mi, Mami tau hubungan kami tidak sebaik itu! Dia lebih dulu mengenal Velin di banding aku!"
"Tapi perempuan itu tak lebih baik di banding kamu!"
"Ya, aku tau! Tapi Noe lebih mengenal dia, Mi! Aku tidak apa-apa! Lagi pula itu bukan hal penting lagi sekarang! Umurku di keluarga ini kurang 2 bulan lagi!"
"Bi! Mami gak akan pernah setuju, kamu dan Noe pisah, sekalipun pernikahan kalian sudah 6 bulan! Mami menyetujui Perjanjian itu agar Noe tak lagi memperpanjang masalah! Agar dia mau menikah dengan cepat! Dia anak laki-laki Mami satu-satunya, Sayang! Kamu pikir Mami akan membiarkan dia menikahi gadis sembarangan?"
"Mi, memangnya aku lebih baik dari sisi mana? Aku wanita yang tak pernah mengenyam pendiidikan formal, aku nggak punya lisensi apapun untuk dibanggakan!" Bianca terlihat lirih
"Kamu terdidik dengan baik meski di didik dengan informal, Kamu gak butuh lisensi untuk mengakui kemampuanmu, jadi apa pentingnya formal atau tidaknya sebuah pendidikan? Mami gak butuh itu, Sayang!"
"Tapi, sepertinya Noe sangat membutuhkan itu!" Sela Bianca membuat Ny. Kim tersentak
"Bi! Noe hanya kecewa! Kita akan coba perlahan membuat dia mengerti! Dia hanya belum tau, dunia kamu seperti apa!"
"Kita nggak boleh egois, Mi! Dari awal pernikahan ini paksaan baginya! Kalaupun semuanya harus berakhir, aku oke, Mi!"
"Mami nggak oke! Dan Mami yakin, Noe juga begitu! Saat ini dia cuma marah karena merasa di bohongi!"
"Yang berharap cuma kita, Mi! Sementara Noe enggak!"
"Dia berharap, dia anak Mami, dan Mami tau dia dengan baik! Dia mulai menyukai kamu, Bi! Apa kamu ga peka dengan itu?" Ujar Ny. Kim dengan yakin
"Gak, Mi! Jangan terlalu tinggi menilai hubungan kami!"
"Bi! Coba kamu pikir, kenapa dia tidak pulang ke apartement? Kenapa dia memilih harus tinggal di kantor dengan kamar sekecil itu?" Bianca diam tak menggubris karena memang ia tak tau alasannya "karena dia punya banyak kenangan di apartement!" Lanjut Ny. Kim mencoba berfikir positif
"Wanita dalam hidupnya bukan cuma aku, Mi!" Bianca masih saja menolak kenyataan
"Tapi yang berhasil tinggal bersamanya cuma kamu! Bahkan tak seorangpun wanita boleh tinggal di sana kecuali kamu! Kamu tau Verrary putihnya? Bahkan Daddy tak di ijinkan menyentuh, tapi kamu! Kamu boleh membawanya ke manapun kamu mau! Kamu berbeda, Bi! Dia menyukaimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...