mine 26 (Back)

616 86 46
                                    

Oke gengs
Karena yang setuju update 2x seminggu lebih banyak
Aku bakal update per part

Part berikutnya perkiraan rabu atau jumat ya

Happy reading
Semoga suka

Jangan lupa like dan komentarnya

Bianca masih saja berbaring di brankar medis villa Selatan milik Benedict, ia merasa sepi sendiri meski di sekelilingnya banyak yang meribut bahkan repot sendiri mengurusi keperluan dirinya, semua orang nampak seperti biasa mestinya, namun Bianca tak dapat menyembunyikan rasa ingin taunya akan kepergian Noe ke Rusia

"Mi!" Panggil Bianca pada ibu mertuanya yang saat itu sibuk dengan buku gambar dan pensil ajaibnya

"Ya, Bi? Kamu butuh sesuatu?" Tanya Ny. Kim mendekati Bianca

Bianca menggeleng cepat, ia melihat orang-orang yang sibuk dengan gedgetnya masing-masing di ruangan itu, ada Nonna yang pulang dari New york karena mendengar iparnya itu kecelakaan, Naya, Bapak mertuanya, Ny. Marina, terakhir Dokter Evan

"Terus ada apa? Kamu capek berbaring di sini? Mau jalan-jalan?" Tanya Ny. Kim yang terlihat sangat telaten mengurusinya

Bianca kembali menggeleng "Noe, Ke mana, Mi?" Tanya Bianca untuk ke sekian kalinya, namun tak pernah ada yang menjawab, bahkan mulutnya sudah terasa pegal untuk mengucapkan kata itu, yang anehnya lagi, setiap kali ia bertanya tentang hal itu, semua orang yang tadinya sibuk sendiri menatapnya dengan spontan, kecuali Naya yang sepertinya memang tidak tau apa-apa

"Bi! kamu kan tau, Noe pergi ke Rusia!" Selalu jawaban yang sama

"Ya, aku tau! Bukan itu yang aku tanyakan! Apa yang dilakukan Noe ke sana? Kenapa dia sangat memaksakan diri?" Bianca merasa sangat di bodohi saat itu

"Bi! Kondisi kamu masih belum stabil! Jangan banyak berfikir, itu akan memperburuk kesehatanmu sendiri!" Giliran Dokter Evan angkat bicara, kenapa selalu saja ada alasan untuk mereka tidak menjelaskannya? Apa masalahnya seberat itu?

Bianca akhirnya memilih diam, di saat yang sama, pandangannya dan Nonna beradu, Bianca dapat membaca arti pandangan teduh itu, kenapa Nonna yang biasanya angkuh saat ini menatapnya dengan tatapan teduh dan penuh kasih

"Mi!" Sekali lagi Bianca memanggil mertuanya yang tengah membenarkan selimut di tubuh Bianca

"Ya, Sayang?" Jawab Ny. Kim dengan lembut

"Aku mau pulang!" Ucapan Bianca membuat tangan Ny. Kim yang sibuk terhenti seketika

"Pulang? Tapi kamu belum boleh melakukan banyak pergerakan! Tulang kakimu patah, pinggangmu juga mengalami pergeseran___"

"Tidak apa-apa! Mungkin suasana rumah lebih membuatnya nyaman!" Seru Dokter Evan memberi ijin selaku Dokter yang menanganinya

"Baiklah, tapi pulang ke rumah Mami, oke!" Setuju Ny. Kim akhirnya

"Ke apartemen aja, Mi!" Pinta Bianca

"Di sana sangat sempit, kamu tidak akan nyaman!"

"Nggak apa-apa, Mi! Aku baik-baik aja!"

"Jangan keras kepala, Bianca! Siapa yang akan mengurus kamu jika di sana?" Tn. Rajata angkat bicara "di sana pelosok kota, akses ke rumah sakit sangat jauh!"

"Aku butuh ketenangan, Dad! Aku lebih baik sendiri, dari pada seperti ini! Kalian selalu ada di sini, tapi seperti ada yang di tutupi!"

"Bi! Jangan begitu, di saat seperti ini, kita gak berhak memberi tau apa-apa!" Nonna berucap lembut berusaha menyentuh hati Bianca "Noe akan pulang secepatnya, percaya sama gue!" Lanjut Nonna mengusap lengan Bianca penuh kelembutan

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang