Okhayyyyy
Part ini udah masuk adegan action
Jika feel nya kirang dapet atao gimana mohon maklumOtakku bener2 mumet mikirin gimana caranya merangkai kata-kata buat gambarin adegannya
Like n komen
😇Noe menghirup udara tanah air dengan begitu lega, setelah 4 hari pergi, ia kembali menginjakkan kakinya di tanah khatulistiwa dengan iklim tropis yang amat ia cintai itu, meski akhirnya ia tersadar, sejuta masalah sudah menunggunya untuk pulang
Noe merasakan kekosongan, moodnya mulai hancur setelah ia mengingat kejadian 5 hari lalu, yang membuat istrinya harus kabur dari rumah, bukan tidak mencari, namun janji pertemuannya yang sudah di jadwalkan bulan depan dengan Mr.Frans harus di lakukan secara mendadak karena Mr. Frans sendiri tak punya kesempatan di saat itu, jadilah ia pergi tanpa sepengetahuan Bianca yang tak tau di mana rimbanya, dan dengan terpaksa juga, Hilya m ikut karena tak ada satupun yang dapat mendampinginya kecuali Velin, jika itu terjadi, itu artinya masalah akan semakin rumit
"Hhhuuuhhhh!" Helaan nafas Noe yang terdengar berat membuat perhatian Hilya tertuju padanya
"Sebenarnya kalian ada apa?" Tanya Hilya mulai mencari informasi setelah beberapa hari ia hanya diam melihat sang adik dan adik iparnya itu tak pernah berkomunikasi
"Siapa?" Tanya Noe mencoba mengelak dengan gaya bodohnya
"Lo ama Bianca, kenapa?" Tanya Hilya memperjelas pertanyaannya, namun Noe memilih berjalan lebih cepat meninggalkan Hilya yang masih menunggu jawaban "gue tau kalian punya masalah! Gue denger sendiri waktu di kantor! Bianca kabur kan?" Tebak Hilya memapas Noe
Noe melirik Hilya dengan malas ia meneruskan perjalanannya menuju pintu keluar bandara "loe udah tau sendiri, apa yang harus gue jawab!" Ketus Noe
"Ck, gue cuma pengen tau, masalahnya apa? Kenapa Bianca sampai segitunya, pergi berhari-hari tanpa ngubungin lo!"
"Cuma sepele!"
"Sepele? Cih, sampai dia berani ninggalin kerjaan, sampai-sampai gue harus ikut elo sejauh ini? Ini harusnya tugas dia bukan gue!" Hilya mengungkapkan ketidak percayaannya akan jawaban Noe yang kurang meyakinkan itu
"Hm, asisten pribadi lo, alias pacar gue! Dia minta Bianca beresin meja kerja gue setelah gue sama dia berhubungan!" Jawab Noe dengan malas
"What?" Hilya membelalak tak percaya mendengar jawaban Noe "gila! Terus lo biarin begitu aja? Brengsek amat, bekas dosa lo di beresin istri sendiri!" Gerutu Hilya ingin sekali memukuli kepala Noe agar ia lebih peka
"Buakannya gue tega, itu bener-bener, akhhhhh gue gak bisa mikir lagi! Ini semua ulah Velin!" Desah Noe merasa kesal dan geram membayangkan kejadian itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...