45

647 81 6
                                    

Yuhuuu
Update jelang lebaran
Mohin maaf lahir batin

Selamat hari raya idul fitri 1442 hijriyah

🚫🚫🚫
Baca setelah buka puasa
Please jangan maksa siang-siang

Noe menggenggam erat ponselnya dan terus menerus menghubungi Bianca namun tak mendapat balasan sekalipun, mulai kesal dan malas, sudah setengah jam lebih ia menunggu di sana tapi Bianca tak menunjukkan batang hidungnya dari arah manapun

Perhatiannya pun teralihkan karena tiba-tiba pintu mobil terbuka dan Bianca masuk tanpa sepatah katapun "kenapa tidak menjawab telfonku? Dan kenapa lama sekali?"

Bianca menghela nafas sambil memasang seatbelk "aku dari lantai lima, lif penuh, dan aku turun tangga! Aku nggak bisa jalan cepat! Dan soal panggilan, aku sedang malas menjawabnya!" Tutur Bianca tanpa menatap ke arah Noe yang tengah memperhatikan gelagatnya saat itu

"Hhhhh" Noe hanya menghela nafas kasarnya tanpa berniat menggubris celotehan Bianca yang pastinya akan berujung pertengkaran jika ia jawab, tubuhnya sangat lelah dan minta di istirahatkan secepat mungkin karena banyaknya pekerjaan yang ia lakoni sejak tadi pagi

30 menit perjalanan, mereka saling diam, tak ada seorangpun yang berniat memulai pembicaraan hingga mereka sampai di garasi apartement, Bianca turun lebih dulu dari mobil dan melenggok begitu saja ke dalam lif, hingga Noe tergopoh mengikutinya sebelum ia menutup pintu lif dan pergi seorang diri

"Aku dengar, kamu mematahkan tangan temanmu di kampus!" Ujar Noe saat mereka di dalam lif

"Hanya terkilir, bukan patah!"

Noe mengeluarkan ponselnya sambil menunjukan sebuah rekaman CCTV di karidor toilet kampus, di mana kejadian perkara berlangsung "aku dapat kiriman ini!"

"Aku hanya membela diri!" Jawab Bianca masih saja ketus

"Kamu masih membawa pistol ke kampus?" Noe menaikkan alisnya sambil meneliti ekspresi wajah Bianca yang terus saja jutek terhadapnya "jangan sampai pihak kampus memergoki senjatamu, kalau sampai terpublis, nama universitas akan buruk!"

"Ck, aku bisa mengatasinya, jangan sok perhatian! Aku wanita yang bisa melakukan apapun sendiri!" Bianca menyelonong keluar saat lif sampai di tujuan mereka, ia tak menghiraukan Noe yang masih menatapnya dengan dingin

"Kita sudah menikah, jangan berlagak seperti gadis remaja bebas di luar sana!"

Bianca hanya diam, terus berjalan menuju apartement kemudian masuk dengan tergesa tanpa memberi kesempatan Noe masuk bersamanya

Noe hanya dapat menghela nafas menahan kekesalannya saat pintu tertutup, Bianca benar-benar menguji kesabarannya saat itu, Noe kembali membuka pintu kemudian masuk sembari berusaha untuk tetap tenang, namun wajah jutek sang istri masih saja terpajang dan membuat rasa kesalnya semakin melunjak, entah apalagi yang ada di pikiran wanita 18 tahun itu, saat ini ia tengah berdiri di depan pintu kamar sambil berlipat tangan di dada menatap Noe dengan garang

"Mulai sekarang kita pisah ranjang, kamu di kamar sebelah, kamar ini milikku!" Ketusnya

Noe mengerutkan keningnya bingung, entah kesurupan hantu apa, hingga istrinya mengamuk tanpa alasan begini, dengan beribu pertanyaan di dalam kepalanya, Noe berbalik arah ke kamar sebelah, ia masih berfikir keras, kira-kira kesalahan apa yang ia perbuat hingga Bianca semarah itu

"Tunggu saja sampai aku menggugatmu!" Tegas Bianca membuat langkah Noe terhenti di depan pintu, di detik kemudian, Noe berbalik arah dengan wajah datar melangkah mendekati Bianca yang masih merungut di depan pintu "ma-mau ngapain?" Bianca melangkah mundur ke dalam kamar melihat Noe terus melangkah maju dengan wajah dingin dan sangar "a-aku hanya becanda. Hei, jangan di ambil hati!" Ralat Bianca terus mundur, namun Noe tak menghiraukan, ia menambah kecepatan langkahnya lalu mencekal lengan Bianca dan menariknya kearahnya

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang