Yang bosen,kuy di komen
Bosennya di bagian mana
Gak tau ini cerita nyambung ato enggak
Yang jelas aku cuma ngetik tanpa niat revisi, hihiLagi gak punya ide bagus
Tapi malah lagi pengen nulis
Jadilah part iniBianca menyudahi pertemuan hari itu dengan teman-temannya setelah merasa lelah berlatih tekwondo, mereka bercengkrama terus memuji kepiawaian Bianca sambil berjalan menuju pintu keluar
"Bi, gue gak nyangka loe jago banget bela dirinya, gue pikir gue gak balalan pernah mampu masuk gedung ini, ternyata nasib baik gue temenan sama pemilik gedung berbahaya ini!" Ujar Genta yang menghiperbola keadaan dengan gaya dramatisnya
"Berbahaya, loe pikir ini gedung perjudian!" Kekeh Bianca dengan senyum simpul di wajahnya
"Bi, makasih banyak loh, loe udah baik hati bawa kita ke sini, ngajarin kita secara langsung, padahal kalo loe nerima murid baru udah ngasilin duit puluhan juta, tapi sama kita loe kasih gratis!" Viona mengeluarkan kalimat prosanya untuk ke sekian kali
"Vi, loe udah ngomong itu sebanyak 10 kali, sejak sepuluh hari terakhir, kalimat perpisahan loe gak bisa diperbaharui setiap hari ato emang loe cuma ngafalin itu aja? Loe kan pinter, segala isi buku bisa loe hafalin, tapi kenapa loe gak kreatif sedikitpun soal ini!" Gerutu Bianca yang sudah bosan mendengar omongan teman-temannya "udah gue ngelakuin ini cuma buat memerdekakan para cupu-cupu yang tertindas, habis ini kita hidup masing-masing!"
"JANGAN, BI!" mereka bertiga serentak berteriak untuk menolak pernyataan Bianca
"Makanya, jangan lembek lagi! Kapan perlu kalahin geng Beryl, meski kita cuma empat orang dan mereka ada 7, mereka cuma menang kaya, kalo kalian berhasil dengan patihan ini, kekayaan mereka gak ada apa-apanya, gue siap jadi sponsor kalian berapapun biayanya!" Entah Bianca sadar atau tidak, dia sudah melanggar salah satu aturan Noe, yaitunya tidak boleh membuat gengster di kampus
Tak lama mereka membuat keributan di loby, seseorang menghampiri mereka, namun ia hanya berdiri diam menunggu Bianca selesai dengan teman-temannya, Bianca yang mengerti itu sebuah hal penting memberi kode pada pria tegap itu kemudian pria itu berbisik padanya
"Di mana?" Tanya Bianca dengan tegas
"Di kamar anda!" Jawab Pria itu dengan ramah
Bianca memijat pangkal hidungnya sambil menggernyit "hhhh oke sebentar lagi saya ke sana!" Putus Bianca kemudian memberi kode agar pria itu segera pergi
"Ada apa, Bi? Ada masalah?" Denti mengerti dengan ekpresi Bianca yang tiba-tiba muram tak seperti beberapa saat lalu
"Nggak papa, cuma ada sesuatu yang harus gue urus, yaudah kalian pulang dulu, sorry gue gak anter, kalian bisa pake mobil gue!" Bianca memberikan kunci mobilnya pada Denti dan bersiap untuk pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...