Yuhuuuuuu
Update lagiiiiDi kamarnya, Noe masih saja terbiasa menyendiri di balkon, entah sudah menjadi kebiasaan atau memang masih merasa belum rela, namun itu rutinitas paling kerap ia lakukan sejak beberapa bulan terakhir, ia banyak menyendiri dan tidak begitu berbaur dengan anggota keluarga lainnya selain di meja makan
"sudah malam, ayo tidur!" suara lembut serta sentuhan di pundaknya menyadarkan Noe dari lamunan, ia menoleh menatap bianca dengan penuh binar
Noe tersenyum, dipeganginya tangan Bianca di atas pundaknya kemudian mengecup punggung tangan itu dengan lembut, membuat Bianca terpaksa ikut duduk untuk menemani Noe di sana "kenapa lama sekali? aku pikir kamu kembali ke benteng dan meninggalkanku lagi!" tanya Noe dengan suara pelan dan terdengar sangat manja, membuat Bianca tersenyum lalu mengusap pucuk kepalanya dengan lembut
"banyak hal yang diceritakan Mami, aku gak mungkin pergi begitu saja!" Bianca menarik kepala Bayi besar itu untuk memeluknya penuh kasih sayang "banyak hal yang berubah setelah aku pulang, aku sungguh menyesal! cup" sesekali kecupan kecil mendarat di pucuk kepala Noe
"maafkan aku, dan jangan pernah pergi lagi! aku janji, nggak bakalan selingkuh lagi, cukup kamu di hidupku, aku janji!" Noe berucap penuh sesal
"aku cuma ingin, kamu lebih dewasa dalam menyimpulkan sesuatu, dan aku nggak pernah menganggap kamu selingkuh, kamu hanya membutuhkan itu, sementara hatimu untuk aku! itu nggak akan jadi masalah, karena memang aku nggak bisa selalu ada di samping kamu di setiap kondisi buruk yang kamu alami!"
"hiks, Bai! jangan bicara seolah kamu memberi aku kesempatan! tolong berusaha agar aku tidak melakukannya lagi, cemburu padaku, dan marah saat aku berbuat salah!" Noe merajuk seolah ia seorang anak yang minta diperhatikan oleh Ibunya sendiri
"ya, akan aku lakukan, sekarang ayo kita tidur!" Bianca menjawabpun seperti seorang Ibu yang tengah membujuk anaknya "ayo, Besok pagi kita ke baber, potong rambut dan membuat Papa Noe kembali tampan!" ujar Bianca dengan senyum manis yang tak kunjung hilang dari bibirnya
"apa aku terlihat sangat buruk seperti ini?"
Bianca mengangguk sambil menggoda Noe "aku nggak suka pria gondrong, bau dan kumisan!"
Noe spontan mencium bau tubuhnya sendiri kemudian menatap Bianca seolah memprotes "aku nggak bau! aku tetap mandi 2 kali sehari!"
"aku nggak bilang kamu bau, aku bilang gak suka pria bau!" kekeh Bianca tertawa lepas namun membuat Noe mencebik
"kamu senang aku kesal?"
"nggak, aku senang kamu manja, terlihat lucu karena tidak semua orang bisa melihatnya!" Bianca memilih berdiri dan masuk ke dalam kamar untuk melanjutkan aktifitasnya, namun sebelum menuju ranjang, Bianca terlebih dahulu menuju kamar wardrobe dan kembali dengan membawa sesuatu di tangannya
"Mau ngapain?" Noe bertanya penuh selidik saat melihat Bianca menenteng sebuah sprey dari kamar wardrobe
"Ngapain lagi? ganti sprey kamu yang udah buluk dan kotor, kkhkhkh kamu berubah kumal" tanpa perlu persetujuan Noe yang terlihat menyangkal, Bianca meluncur menghampiri ranjang
"yaaaak, Bai, besok aja, Biar Mami yang ganti!" cegat Noe menghalangi Bianca
"aku nggak bisa tidur di tempat kotor seperti ini" malas berdebat panjang, Bianca menyibak sprey yang masih terpasang
"Biar aku, biar aku yang ganti, kamu duduk di sofa aku bisa!" Noe masih berusaha mencegat Bianca, entah apa yang membuatnya begitu tidak ingin Bianca mengganti sprey itu namun Bukan Bianca namanya yang langsung berhenti setelah mencium bau keanehan dari Noe, ia segera membalik selimut tebal dan ingin memindahkannya ke lantai, namun saat itu juga Noe terlihat semakin panik dan tak karuan
![](https://img.wattpad.com/cover/224596196-288-k537378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romansa"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...