.............."Ow, jadi ini yang kamu lakuin saat aku ga ada?" Suara bas yang begitu dingin menyapa indera pendengaran sepasang manusia yang tengah berpelukan itu, pelukan mereka langsung lepas kemudian menoleh ke arah suara
"No-Noe?" Gumam Bianca sedikit kaget namun ia kembali bersikap biasa "bagaimana kamu tau aku ada di sini?" Tanya Bianca lagi
Noe tersenyum simpul, merasa bodoh dan konyol dengan posisinya di sana "apa itu penting? Ini Villa keluargaku, apa harus aku jelaskan? Harusnya aku yang bertanya, ngapain kamu di sini? Bukannya aku minta kamu untuk tetap di rumah?"
"Aku hanya bosan diam di rumah!"
"Bosan? Lalu kamu mencari cara agar tidak bosan?" Noe sedikit membentak karena geram dan sialnya lagi Bianca menganggukinya "Shit! Jadi apa lelaki ini bagimu? KAMU MENCARI DIA DI SAAT KAMU BOSAN, LALU DENGAN BERPELUKAN SEPERTI TADI KAMU JADI TIDAK BOSAN LAGI? WHAT TO THE FUCK, BAI? PEREMPUAN SEPERTI APA KAMU? KAMU ITU SEORANG ISTRI!" bentak Noe habis kesabaran, pasalnya ia tetap menyusul Bianca setelah ia mengantar Akai kembali ke kantor
"Apa hanya karena berpelukan harga diri seorang istri menjadi buruk?" Giliran Zigo angkat bicara, namun membuat mood Noe semakin ambruk, Noe melangkah cepat mendekati Zigo kemudian menarik kerahnya hingga Zigo terpaksa berdiri
"Apa yang kamu bicarakan, Brengsek?" Geram Noe merasa marah "menurutmu, istri macam apa yang mudah di sentuh oleh laki-laki lain?" Noe kembali melepas cekalannya di kerah Zigo membuatnya terhempas begitu saja di atas ranjang. Ya, latar adegan ini adalah sebuah kamar di villa Selatan
***
2 jam yang lalu
Bianca sampai di Villa dengan perasaan berkecamuk dan sulit untuk di artikan, ia segera berlari memasuji villa tanpa menghiraukan para penjaga dan karyawan villa lainnya, ia langsung saja menuju kamar Zigo, di mana dapat ia pastikan, pria itu belum bangun di jam seperti itu
Brakkkk!
Bianca membuka pintu kamar dengan menggunakan kakinya, dan benar, pria itu tengah bergelumud dengan selimut tebalnya"WOIIIII SANTAI DIKIT KENAPA? GUE BARU TIDUR SATU JAM! BRENGSEK!" Zigo mengumpat tanpa melihat siapa yang datang, meskipun di umpati dengan kata kasar, Bianca tak sedikitpun menyela, ia hanya diam kembali menutup pintu kemudian berjalan mendekati ranjang, ia duduk di sisi ranjang sambil memunggungi Zigo yang kembali beradu di alam mimpinya
"Hiks......hikssss....hikssss!" Isakan Bianca pecah seketika ia duduk di sisi ranjang, seolah menumpahkan isi hatinya, Bianca terisak hingga suaranya terdengar keras membuat Zigo terbangun dan kaget melihatnya
"Shadow?" Gumam Zigo bangun dari posisi tidurnya, ia memastikan terlebih dahulu apakah wanita yang hanya terlihat punggungnya itu benar Bianca "Bi-Bianca?" Ia kembali bergumam namun dengan panggilan berbeda, Zigo berdiri memungut kaosnya yang bercecer di lantai karena memang ia terbiasa tidur tanpa kaos, ia memakainya sambil berjalan mendekati Bianca "Bi!" Sahutnya dengan lembut, ia memegang pundak Bianca lalu duduk di sebelahnya
"Hiksss....." Bianca masih saja terisak, ia menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik Zigo
"Hei, kamu kenapa? Apa dia menyakitimu lagi? Sudah aku bilang, berhenti menuruti yang di katakan Master, ini hanya akan membuatmu semakin tersakiti! Aku akan menjagamu dengan baik, aku tidak pernah menuntut kamu membalasku, sekalipun kita hidup bersama nantinya! Bi, lebih baik hidup dengan orang yang mencintaimu, meski kamu tidak mencintainya! Kamu lihat sekarang, bagaimana kamu harus hidup dengan orang yang kamu cintai tapi dia tidak mencintaimu, kamu sakit sendiri kan?" Zigo terus saja merocos tanpa mendengar jawaban Bianca terlebih dahulu, karena apa dia menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...