42

700 92 8
                                    


Stop anak di bawah umur

Area dewasa
😁


pukul 15:25, Bugatti chiron biru muda melesat menghampiri Bianca yang tengah duduk di sebuah kursi santai di bawah pohon rindang halaman parkir, sudah 25 menit ia menunggu di sana

tiiiiiiinnnnn

deringan klakson tak membuat Bianca jengah dan bergerak dari tempat duduknya

"woi! loe mau pulang ato bersemedi di sana?" teriakan khas dari suara cempreng itu juga tak membuat Bianca bergerak, ia diam merungut di sana, membuat sang empunya mobil terpaksa turun menghampirinya "loe budeg? gak ada rasa hormatnya sama kakak ipar sendiri!" gerutu Hilya menepuk pundak Bianca, namun Bianca masih saja merungut "loe ngambek karena gue telat ato karena kecewa, yang jemput elo bukan Noe?"

"karena loe telat!" ketus Bianca kemudian kembali merungut

"ya elah, telat stengah jam doang!"

"gue udah chat loe dari jam 2, jam 3 harus sampai di sini, dan loe jawab oke! apanya yang oke!"

"macet____" Hilya yang ingin beralasan tiba-tiba bungkam saat melihat ekspresi Bianca yang menatapnya tajam

"loe pikir gue tolol, jam segini macet apanya?"

"yaaak, sekarang loe mau pulang enggak? beruntung gue masih mau jemput, emangnya gue supir elu?" gerutu Hilya sambil berjalan masuk ke dalam mobil meninggalkan Bianca yang berjalan pelan di belakangnya

Bruuuukkkk braakkkkkk

Hilya menoleh ke belakang saat mendengar suara tabrakan benda di belakangnya dan saat itu juga dilihatnya Bianca terpental di tanah

"Bi!" teriak Hilya segera berlari menghampiri Bianca

"sorry, Bi! gue gak sengaja!" Hilya sontak mendongak pada seorang pria yang tadinya berdiri di dekat Bianca

"eh, Loe yang nabrak adek gue?" ketus Hilya yang batal membantu Bianca berdiri dan malah meladeni pria itu

"ck, udah gue gak papa!" cegah Bianca agar Hilya tak naik suhu "Arond, gue gak papa, loe boleh pergi!" Bianca dengan cepat mengusir Arond agar tak kena amukan Hilya

"tapi kaki lo ga papa kan, Bi?" tanya Arond sok perhatian

"ga papa, lo nabraknya pelan kok!"

"pelan, pelan jidat loe! dia harus tanggung jawab, lo jadi lecet begini!" Hilya nyolot sambil memeriksa siku dan lutut Bianca

"nggak papa, cuma dikit, Yaya!"

"kalo gitu biar gue Bawa Bianca ke rumah sakit, nanti gue anter dia pulang!" jawaban Arond semakin membuat Hilya naik temperatur maksimal

"gak perlu! tanggung jawab loe, lain kali jalan pake mata! Bianca itu lagi pemulihan tulang, kalo patah lagi gimana?"

"maaf, mbak!"

"mbak mbak mbak, kapan aku jadi mbakmu"

"mbak kan kakaknya Bianca!"

"bukan berarti loe bebas manggil gue mbak!"

"ck, udahlah ayo pergi!" desak Bianca segera menarik Hilya untuk pergi "Ron, maaf ya!" ujar Bianca ramah kemudian pergi meninggalkan Arond

***

"hm, baru hari pertama udah ada yang gebet!" Hilya membuka pembicaraan setelah mobil melesat beberapa meter dari pekarangan kampus

Bianca yang tadinya sibuk berbalas chat merasa tertarik dengan pembahasan Hilya "siapa?" tanyanya penasran

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang