She is My Wife

629 88 17
                                    

Yuhuuuuu
Aku update
Yang nungguin kabar Betrice, di part ini masih belum dibahas secara rinci ya
Rencananya mau bahas di part selanjutnya
Karena Bai Mo si dalang cerita juga bakalan hadir
So
Jangan bosan dengan part ini

Pukul 07:00 Wib, Noe menghampiri meja makan yang sudah di kelilingi semua orang, mulai dari Tn. Davin selaku tetua, Tn. Rajata, Ny. Kim, Ny. Marina, Hilya, Nonna, Naya dan terakhir Betrice

?
?

Semua terlihat aman damai dan tentram, seolah tak terjadi apapun semalam, meski di wajah Noe masih ada bekas dari moment itu, Noe duduk di posisi duduknya, namun melihat kursi di sebelahnya masih kosong Noe melayangkan tatapan bingungnya pada semua orang yang terlihat santai menikmati sarapan masing-masing

"Bianca ke mana?" Tanya Noe menunjukkan kebingungannya, membuat suapan Tn. Rajata terhenti saat itu

"Bukannya dia belum turun?" Ny. Kim menyela lebih dulu, namun Noe malah semakin di buat bingung

"Dia sudah tidak ada sejak aku bangun, aku pikir dia sudah turun lebih dulu!" Aku Noe dengan tidak yakin

Tn. Davin membanting sendok dan garpunya di piring, kemudian menatap Noe dengan penuh tanda tanya "itu artinya kamu bisa tidur nyenyak dari pada Bianca semalam!" Ketusnya mengerdik Noe dengan kerlingan tajamnya

"Uncle___"

"Sudah, makan dulu! Kita bicarakan nanti!" Ny. Kim kembali menyela saat melihat Tn. Rajata akan ikut bicara, membuat semuanya tak lagi bicara dan hening seketika itu, karena semuanya terfokus untuk meneruskan sarapan sambil mengingat trauma masing-masing akan pertengkaran nyonya Master dan Master semalam

Hening!
Terlihat Noe masih mampu menyomot makanan di depannya dengan malas, hal itu dilakukannya karena ia mendapat tatapan intimidasi dari sang Mami

2 menit
3 menit
5 menit
10 menit

Ponsel Tn. Rajata berdering, nada dering khusus dari Benteng, Ny. Kim segera melotot meminta sang suami untuk segera menjawabnya

"Ya, Monro!" Jawab Tn. Rajata yang sudah tau siapa penelfonnya "oh, baik, saya akan ke sana!" Tn. Rajata kembali menutup telfonnya dengan santai, kemudian menatap semua orang yang tengah menunggu penjelasan darinya "Bianca ke Benteng! Dia mengajak Eight duel di ring tinju!" Ucapnya dengan nada santai dan dingin, namun ekspresi yang di tunjukkan setiap orang malah berbeda

Jika Noe hanya diam dan menunjukkan rasa cemas, Hilya dan Nonna kaget level dewa, Naya dan Betrice hanya terlihat biasa saja karena tidak mengerti apa-apa, lalu Ny. Kim, Tn. Davin dan Ny. Marina, malah syok berat saat mendengarnya

"Eight? Apa Bianca sudah gila? Eight sangat mahir dalam laga tinju!" Ny . Marina menambah rasa cemas Noe menjadi berlipat ganda, Tn. Rajata masih diam tak ingin menyela, sebelum melihat, Putranya menunjukkan perasaan sebenarnya

"Dad, apa Monro tidak menghentikan mereka?" Ny. Kim terlihat tidak fokus lagi akan apa-apa

"Apa Monro bisa melakukannya? Bahkan mereka bertarung tanpa sarung tangan dan pengaman kepala! Ini laga bebas!" Jelas Tn. Rajata masih terlihat tenang, namun sesekali melirik Noe dari sudut matanya

Noe berdiri, tanpa bicara apapun segera pergi meninggalkan meja makan, membuat senyum sang Daddy tersunggir sebagai sebuah pujian akan sikap gentle nya itu

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang