"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca
Bianca menelan salivanya kelu, ia me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Untuk apa kalian di sini? Apa kalian kurang kerjaan?" Ketus Noe pada dua wanita menjengkelkan yang berdiri di samping ranjang privatnya itu "jangan sampai kalian menduduki ranjangku, aku akan marah!" Ingatnya, dan itu adalah peringatan ke tiga kalinya sejak keduanya masuk ke ruangan itu setengah jam yang lalu, sebenarnya tidak apa-apa jika hanya Hilya yang duduk di sana, namun ada Velin di dekatnya yang pasti akan ikut duduk jika Noe membenarkannya
"Kamu ini kenapa, Bene? Wanita ini kamu biarkan berbaring di sini! Lalu kenapa aku dilarang, meski hanya ingin duduk!" Sela Velin tak terima
"Jangan banyak omong, kalian sudah setengah jam di sini, kalian pikir perusahaan ini akan menggaji orang-orang yang tidak bekerja? Aku bisa melelang jabatan kalian jika mau!"
"Ck, gue ngerti, loe mau berduaan di sini, kan? Jangan sekasar itu!" Ketus Hilya mulai mengerti ketidak nyamanan Noe, namun masih sempat membubuhi racun dalam kata-katanya
"Jaga ucapanmu, dia pingsan aku tidak suka wanita lemah!" Balas Noe membela diri
"Ya, aku tau kamu tidak seperti itu, Honay!" Sela Velin mendukung ucapan Noe
"Cih, gue bakal selidiki, apa yang loe perbuat di dalam lif sampai dia pingsan begini" ucap Hilya tak percaya
"Silahkan pergi! 10 menit bekerja, loe bisa menghasilkan puluhan juta, dan ini sudah 30 menit, itu artinya loe merugi hampir ratusan juta, ap____"
"Ya, gue pergi, pak bos!" Sela Hilya dengan sangat tegas dan itu sangat menunjukkan kekesalannya terhadap tingkah Noe "woi, loe nunggu di pecat? Cepat keluar!" Bentak Hilya pada Velin yang ternyata masih enggan untuk beranjak, dan dengan terpaksa Velin mengikuti langkah Hilya untuk keluar meninggalkan pacarnya berdua dengan wanita lain di ruangan yang tertutup itu
***
"Kenapa dia sampai pingsan? Seingatku fisiknya tidak lemah dan bahkan sepanjang sejarah dia tidak pernah pingsan tanpa alasan berat seperti ini!" Gumam Dokter Evan sembari memeriksa detak nadi Bianca di bagian lehernya
"Dia tiba-tiba pingsan di dalam lif" jawab Noe seadanya dan bahkan ia tak mau bilang kalau Bianca pingsan di bawah tekanannya
Dokter Evan menatap Noe dengan penuh selidik, ia tau bahwa Noe tidak jujur akan alasannya karena Noe terlihat tidak tenang saat bicara "tekanan darahnya terlalu lemah, dan tidak ada gejala lainnya, hmmm tapi Om rasa dia perlu melakukan tes kehamilan, siapa tau ini terjadi karena dia hamil dan____"
"Hamil? Nggak mungkin! Siapa yang menghamilinya coba? Apa kalian menjodohkanku dengan wanita murahan?" Bantah Noe dengan cepat membuat kening Dokter Evan mengerut sekerut kerutnya
"Noe! Apa ini sebuah penjelasan?" Selidik Dokter Evan membuat Noe hanya diam dan bungkam "hhh sudah berapa lama kalian menikah? 3 minggu lebih kan?" Tanya Dokter Evan yang di angguki oleh Noe "itu sudah hampir sebulan, Noe dan kamu____ kamu___ akhhh, sudahlah, ini benar-benar sudah menunjukkan jati diri kamu yang sebenarnya!" Putus Dokter Evan yang terlihat sangat kecewa
