Noe membuka matanya perlahan, ia mengerjap lalu mengerahkan pandangannya pada ruangan yang terlihat sangat asing tersebut, di salah satu sudut ruangan, ia mendengar suara beberapa orang yang ia kenali tengah mengobrol pelan tentang sesuatu yang tak dapat ia mengerti, mereka adalah, Tn. Rajata, Tn. Ryeo, Tn. Davin, dan Tn. Evan. Lalu, di mana Bianca? Apa dia masih belum pulang? Akhhhh kepala Noe terasa sakit dan pusing
Namun tak lama setelah pikirannya bercabang, hatinya sangat lega saat merasakan sesuatu di ranjang sebelah kirinya, tangannya menyentuh sesuatu yang berambut, dan itu kepala Bianca yang sedang tertidur menekuk wajahnya di sana
"Bai!" Noe memanggil dengan suara lembut, ia mengusap kepala Bianca untuk membuatnya bangun, alih-alih Bianca terbangun, suara Noe malah menarik perhatian para lelaki yang tengah bercengkrama di sudut ruangan
"Kamu sudah bangun?" Dokter Evan segera mendekati Noe di ikuti 3 orang lainnya
Noe mengacak rambutnya kemudian bangkit dari pembaringan "hmmmm, di mana ini?" Tanya Noe mengungkapkan kebingungannya
"Apa kamu mengalami cedera otak? Kamu ingat ke mana kamu sebelum pingsan?" Tanya Tn. Davin dengan ketus
Noe merubah mimiknya menjadi datar kemudian bergumam pelan "Benteng shield!"
"Hhhhh, syukurlah, ingatanmu masih baik!"
"Ck ayolah, Uncle, ini tidak lucu, oke! Tolong panggilkan tante dokter!" Pinta Noe membuat 4 orang lelaki paruh baya itu melotot kaget lalu mendekat padanya
"Ka-kamu, kamu memikirkan sesuatu?" Tn. Rajata bertanya penuh kecemasan
"Ssssshhh, panggilkan saja! Aku ingin bicara dengannya!" Desah Noe masih merasa pusing di kepalanya
Keributan itu membuat Bianca terusik, ia bangun dari tidurnya kemudian kembali duduk dengan lurus di kursi tempatnya tertidur "hoooaaam, kamu sudah bangun?" Tanya Bianca sambil menguap dan meregang tangannya dengan bebas, membuat Noe yang baru saja menoleh ke arahnya langsung menghambur menutupi tubuhnya dengan selimut yang tadinya di gunakan untuk dirinya
"Yaaak, ada apa?" Pekik Bianca bingung saat Noe memeluknya tiba-tiba
"Kenapa pakaianmu seperti ini? Kamu tidak lihat di sini semuanya laki-laki!" Gerutu Noe menjitak kepala Bianca dengan geram
Bianca bingung kemudian melihat tubuhnya di balik selimut "ini pakaian sport! Apa yang salah?"
"Kamu terlalu cemburuan, Noe! Kita semua orang tua Bianca! Jangan berfikir yang bukan-bukan!" Sela Ryeo menggoda sekaligus merepet tak suka
Noe segera memperbaiki duduknya di tepi ranjang, mimiknya kembali normal dan angkuh "siapa yang cemburu! Aku hanya tidak suka melihat wanita berpakaian minim di depan pria! Apalagi prianya tua seperti kalian! Apa kalian tidak merasa malu?" Elak Noe membantah kecemburuannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...