"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca
Bianca menelan salivanya kelu, ia me...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hay hay hay
Udah bisa di muat beloooom Xixixixixi
Gak gagal lagi kan kayak hubungan kamu dan dia (yang komen begitu mana suaranya)
Hahahhahaha
Mohon maaf Semalam ada kesalahan teknis Yang update semalam palsu Ini yang asli no kw nyaaahhh
Happy reading
tahun ajaran baru telah datang, meski kakinya belum sembuh, Bianca tetap bersikeras untuk masuk kuliah, antusiasnya sangat luar biasa meskipun tak mendapat restu dari keluarga, saat ini Bianca duduk di tengah-tengah hakim bak terdakwa yang tak dapat lagi membela diri
"Bi, Mami benar-benar tidak setuju, kamu masuk kuliah besok, bagaimana kalau kamu masuk tahun ajaran baru saja, Mami jamin kamu langsung semester 3!" bujuk Ny. Kim sebisa mungkin, namun di balik kata-kata Ny. kim ada seseorang yang tidak setuju dengan hal itu
"Mami pikir Maniora bisa seenak jdiat kita?" decak Noe merasa kesal karena sang mami bicara tanpa pikir panjang "kalaupun Bianca masuk semester ini, semester ganjil depan dia tetap harus mengikuti study semester 1! ini pendidikan, Mi! gak boleh main-main"
"terus kamu setuju, Bianca masuk kuliah dengan keadaan begini?....di kampus banyak tangga yang harus di naikin, bagaimana kalau menantu Mami jatuh atau capek dan_____"
"ada lif, Mami!" jelas Bianca memelas
"ya, namanya lif mahasiswa, pasti banyak orang!"
"minta Daddy bikin lif khusus untuk menantu Mami!" ketus Noe makin kesal mendengar keparnoan si Mami yang berlebihan
"kamu kenapa jadi kesal begitu, sih? Mami hanya perhtian, apa itu salah? harusnya kamu yang mikir begini" gerutu Ny. Kim tak terima
"udahlah, Mi! kalau Bianca maunya begitu, kita coba aja!" akhirnya Tn. Rajata yang sedari tadi tak menyela ataupun memberi suara satupun mengambil kesimpulan yang cukup bijak "anggap saja 1 bulan ini percobaan buat Bianca, kalau dia gak sanggup dia bisa masuk tahun depan" Tn. Rajata mengusap lembut pundak sang istri untuk memberikan kesan kelembutan dan kasih sayang, embuat sepasang suami istri yang duduk di depan mereka merasa iri namun ada yang merasa kesal melihat ke arah pasutri tua nan terkesan alai itu
"ya sudah, kami akan segera pulang!" Noe segera berdiri dari duduknya setelah pamit
"yaahh, bukannya kalian akan menginap? kenapa harus pulang ?" rengek Ny. Kim marajuk
"kalau begitu apa aku sudah boleh istirahat? ini sudah larut dan aku harus bekerja besok!"
"silahkan istirahat, memangnya siapa yang ngelarang kamu istirahat?" jawab Ny. Kim tanpa dosa membuat Noe ingin memaki wanita yang teah melahirkannya itu saat itu juga, karena sejak tadi jelas-jelas mereka di tahan di ruang keluarga untuk mendapatkan eksekusi
