Part ini sangat pendek
Jadi jangan di bullySemoga kalian puas melihat Noe tersiksa di part ini
Hahahaha
Hapoy readingPlok
Akai meletakkan ponsel keluaran paling baru di meja Noe, membuat sang empunya mengalihkan pandangannya sekilas lalu kembali melanjutkan pekerjaannya menyunting video game di laptop"Hmmm" Akai berdeham kemudian duduk di kursi di depan meja Noe "kartu GSM loe udah gue masukin di sana, loe bisa cek!"
"Mm maksih!" Jawab Noe dengan cuek dan dingin
"Soal riwayat panggilan, gue udah cek, terakhir kali 2 hari lalu, sekitar jam 9 malam!"
Topik pembicaraan Akai mulai menarik bagi Noe, ia mengalihkan fokusnya dari video game tersebut kemudian mrnatap Akai dengan selidik "nomor siapa itu?"
"Gue rasa itu nomor seri luar negri!"
"Luar negri?" Noe kembali memastikan dan Akai mengangguk tanpa ragu "tapi gue cuma save nomor klien, apa mungkin itu salah satu dari klien luar negri?" Bingung Noe sambil berfikir
"Ini seri Italia, +39734 0807 0001"
"0001? Coba gue liat!" Noe segera merampas selembar kertas yang ada di tangan Akai kemudian melihatnya dengan jelas, ia hafal nomor tersebut, itu nomor B, apa FX3 itu B?
Damn!
"Ck, kenapa aku senaif ini?" Noe bergumam pelan Kenapa ia sangat bodoh, mengenali putranya sendiri saja tidak bisa"Loe kenal siapa pemiliknya?" Tanya Akai memecah keheningan "gue udah coba lacak dengan cara apapun, sepertinya pemiliknya bukan orang biasa, sulit buat nemuin celah!"
Noe hanya diam, ia berulang kali meneliti setiap angka yang tertera, barang tau ada satu angka yang membuatnya beda dengan milik B, namun itu sangat persis, akhhhh bagaimana caranya ia akan bertindak? B membuat kesabarannya benar-benar habis
***
15:00 Wib
Seorang wanita berkulit hitam, dengan gaun putih selutut dan blazer hitam melekat rapi di tubuh indahnya, kakinya di balut boot selutut tanpa hak, di tangannya bergelayut sebuah koper besar yang terus ditariknya masuk ke dalam ruang tunggu bandaraMeski memiliki warna kulit yang berbeda dari orang sekitarnya tak membuatnya minder ataupun malu, ia bahkan terlihat arrogant dengan mimik wajahnya yang sangat tegas
***
17:15 Wib
Noe pulang dengan langkah gontai, sejak kasus di New York, eumah tangganya terus saja ditimpa kasus berat yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehnya, Ia mulai menyadari, bahwa semua itu muncul karena ulahnya sendiri, andai saja ia tak menggauli Betrice, sudah pasti saat ini ia tengah hidup bahagia dengan Bianca
Ceklek
Pintu apartement dibukanya perlahan, rasa malu ubtuk bertemu Bianca bersarang di benaknya, ia selalu kehabisan kata-kata setiap kali melihat wajah wanita itu sembab dan terkadang kaku
"Sudah pulang?"
Itu bukan suara Bianca, melainkan suara B, ya dia ada di rumah itu dan tengah duduk di sofa ruang tamu bersama Tn. Rajata dan Dokter Evan
"B?" Kening Noe menggernyit, ia langkahkan kakinya mendekati ruang tamu "kapan kamu pulang?" Noe duduk di depan B, dan berusaha untuk tetap tenang dan memupuk rasa sabarnya sebelum memulai penyelidikannya terhadap B
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...