Noe terus berdiri di depan pintu kamar Ny. Kim dengan Xena terus di sampingnya, ia terlihat gusar dan panik, sesekali ia meremas jemari Xena yang dipeganginya
Sementara itu Bianca duduk di sofa ruang tamu menatap lekat sepasang manusia itu dengan lirih, tepatnya ia tengah melihat suaminya memegang tangan wanita lain di depan matanya sendiri, siapa sebenarnya wanita yang bernama Xena itu? Sejak kapan ia masuk di kehidupan Noe? Kenapa akhirnya malah wanita yang tak dikenal yang menjadi orang ketiga? Bagaimana kabarnya Velin yang notabenenya adalah pacar Noe? Membingungkan.
Tak lama kemudian, Dokter Evan dan Dokter Kikan keluar dari balik pintu kayu besar itu, mereka berdiri di depan Noe dan Xena, menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan
"Kita ke ruang baca!" Ujar Doktet Evan berjalan lebih dulu, dengan pasrah Noe dan Xena mengikuti langkah Dokter Evan untuk menuntun mereka ke ruang baca, beberaa detik kemudian Tn. Rajata ikut keluar dari kamar menyusul mereka ke lantai atas di mana ruang baca berada
Fenomena itu tak terlepas dari pandangan mata Bianca, merasa di buang, itulah saat ini! Ia berada di rumah, bersama orang-orang yang tau segala apa yang tidak diketahui dirinya sendiri, hanya dia yang menjadi orang bodoh di sana, ia memutuskan untuk menemui ibu mertuanya di dalam kamar
***
Tn. Rajata masuk sambil membanting pintu besar ruangan itu membuat 4 orang yang sudah berada di dalamnya terkesiap kaget, tanpa bicara, Tn. Rajata berjalan cepat mendekati Noe
Plakkkkkk
Plakkkkkk
Telapak tangan kekar dan besar itu menyapu kedua pipi Noe secara bergantian, namun Noe hanya diam memegangi pipinya yang terasa sakit, ia tau letak kesalahannya, karena itu ia lebih memilih diam dari pada melawan
Wajah Tn. Rajata memerah, matanya melotot seakan ingin menerkam Noe "APA YANG KAMU PIKIRKAN? KENAPA KAMU MENGAMBIL TINDAKAN BODOH SEPERTI INI! APA KAMU INGIN KAMI MATI LEBIH CEPAT? Plaaakkkkk!" Sekali lagi, Tn. Rajata tak dapat menghentikan tangannya untuk bertindak, ia marah dan ingin membunuh Noe saat itu juga
"Dad!" Noe berbicara pelan, pipinya merah berbekas lima jari di sana "aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan! Aku sadar, Mami seperti ini karena tindakanku, tapi bukan berarti yang aku lakukan salah! Aku hanya melakukan apa yang tidak kalian inginkan, sama halnya seperti yang kalian lakukan padaku!" Tutur Noe dengan tegas dan penuh keyakinan
"KATA SIAPA KAMU TIDAK BERSALAH? SERIBU KALI KAMU MELAKUKAN HAL YANG KAMU INGINKAN, SELAMA ITU BERTENTANGAN DENGAN PERINTAH DADDY, KAMU BERSALAH!" Tn. Rajata tak ingin kalah, ia menonjolkan ke egoisan dirinya di depan Noe untuk pertama kali, sementara Dokter Evan, Dokter Kikan dan Xena diam menyaksikan mereka berdebat
Noe terpancig emosi, ia berdiri untuk menentang Tn. Rajata secara langsung "AKU SUDAH DEWASA, DAD! DADDY NGGAK BISA SEENAKNYA TERHADAP HIDUPKU! AKU PUNYA HAK SENDIRI, INI SOAL PERASAAN, JANGAN PERNAH MENGATUR KU! AKU INGIN HIDUP DENGAN SIAPAPUN, AKU BEBAS MENENTUKANNYA, AKU NYAMAN DENGAN XENA, DIA IBU DARI ANAKKU, DAN AKU AKAN MEMBERIKAN KEHIDUPAN YANG LAYAK PADANYA!"
"Menikahi Xena, kamu pikir hidup anakmu akan segera layak?" Tanya Tn. Rajata dengan dingin, Xena menunduk pilu menutupi perasaannya yang remuk "TIDAK, NOE! PUTRAMU TIDAK MENGINGINKAN ITU! DIA SADAR DIRI, BAHWA DIA LAHIR KARENA SEBUAH KESALAHAN AYAH DAN IBUNYA! DIA TIDAK MENGINGINKAN KAMU MENIKAH DENGAN XENA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...