Mine 4 (Pembuktian)

1.6K 124 22
                                    

Update

Mohon maaf atas komentar part 3 yang tak dapat aku balas
Mohon di maafkan dan jangan berhenti berpendapat di kolon komentar ini

Hambarnya part ini adalah perwakilan hatiku yang juga tengah hambar karena sangat jarang mempunyai waktu untuk bergelud di dunia oranye ini

Like dan komen

Happy reading

Keributan antara dua pejabat tertinggi di NB group itu pun mencuri perhatian para karyawan yang berada di dekat mereka

Bianca yang saat itu duduk di kursi kerjanya hanya mampu menghela nafas kasarnya melihat Hilya dan Noe ribut di depan ruangan wakil direktur, mereka saling sahut menyahut karena Noe tak dibenarkan masuk ke dalam ruangan

"Aya, please, delete videonya!" Mohon Noe di depan pintu

"Aissshhhh, ini moment bagus, gue udah send ke chat elo! Kalau mau liat di sana aja!" Jawab Hilya dari balik pintu

"Gue bukan mau liat! Delete, Hilya. Please!"

"Panggil gue Kakak! Foto tadi pagi gue delete!" Tawar Hilya merasa senang hati di balik sana

Noe menggerang frustasi, ia mengetuk pintu sambil bersandar di pintu tersebut "gue panggil kakak, tapi delete juga videoya"

"Panggil kakak, cuma untuk foto! Buat videonya gue mikir dulu maunya apa!"

"Ck, oke. Tapi buka dulu pintunya!" Setuju Noe

Ceklek

Hilya berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya di dada "come on! Call mee!" Ujar Hilya dengan nada agkuh, ia terlihat sangat bahagia melihat ekspresi Noe yang terlihat pasrah

"Hilya sayang! Kakak Hilya yang cantik dan budiman, please .... delete now" mohon Noe dengan nada lembut membuat Bianca yang dapat mendengar suara rayuan Noe dengan jelas merasa ingin muntah saat itu juga

'Kkkhhhhhh dasar playboy, brengsek' rutuk Bianca di dalam hatinya

"Lebih keras!" Hilya masih berniat menggoda Noe, ia menggoyang-goyang ponselnya di depan wajah Noe

Noe berdecak kesal, dan malah merasa jatuh harga diri di depan karyawannya yang pastinya tengah mencuri pandang dari balik sekat pembatas ruangan yang ada di dekatnya, Noe mulai mengatur rencana, ia memperhatikan ritme gerakan tangan Hilya yang menarikan ponsel di depan wajahnya

3.....2.....1

Noe merampas ponsel Hilya dengan sangat mudah, keadaan berbalik, kini teriakan Hilya yang terdengar memekakkan telinga

"Noe, hp gue woiiiii!"

Noe tak menggubris, ia segera pergi ke ruangannya dengan cuek

"Huh keamanan hp gue tingkat dewa, coba aja bobol sampe lo ubanan!" Teriak Hilya merasa kesal namun  Noe masih saja tak menghiraukan, sepertinya Hilya melupakan satu hal dari Noe, bahwa Noe adalah seorang programer terhandal yang dapat melakukan apapun terhadap benda pipih tersebut

***

Noe memutar berulang kali hasil video yang di tangkap oleh Hilya, ia menyadari, bahwa ekspresinya sangat natural saat berciuman, kali pertama ia mendapatkan ciuman, setelah beberapa tahun menjaga jarak dengan wanita, namun kenapa ia tidak merasa jijik atau lain hal sebagainya seperti yang ia rasakan saat menyentuh perempuan lain, selama ini, ia selalu memberi batasan tertentu pada para wanita yang menjalin hubungan dengannya

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang