"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca
Bianca menelan salivanya kelu, ia me...
Bianca memijat pangkal hidungnya pelan, berkali-kali terdengar desahan kasar dari mulutnya, selepas kepergian security yang membantunya memarkir mobil, Bianca masih enggan untuk keluar mobil meski saat itu keterlambatannya untuk memulai pekerjaan sudah lebih dari 15 menit
Bianca membuka tas yang ada di pangkuannya, ia mengambil kotak mini berwarna biru yang tadi pagi sempat diberikan Noe sebagai kado ulang tahunnya, dengan hati-hati, Bianca menarik satu bagian pita yang mengikat kotak tersebut hingga semua pita yang terangkai indah membentuk kupu-kupu itu kembali menjadi asalnya sebagai pita Panjang yang biasa saja
tutup yang menghalangi mata untuk mengetahui isi kotak pun di singkirkan, kini tampak sebuah kartu ucapan menutupi permukaan objek yang sebenarnya lebih dinanti oleh Bianca
happy birthday, Bai
aku bingung setelah tau bahwa kemarin adalah hari jadimu, aku benar-benar tidak punya persiapan apa-apa yang bisa di berikan sebagai kado
namun, dengan kado kecil yang mungkin sudah berumur puluhan tahun ini, aku harap kamu dapat merasakan kebahagiaan yang melebihi kebahagiaanmu saat menerima kado dari keluarga yang lain
oh ya, berapapun umurmu tidak penting untuk sebuah panggilan untukku.....
selain kado ini, aku juga memberimu kado lain
kamu boleh memanggilku dengan nama, tapi jangan pernah lagi memanggilku seperti semalam
itu sangat mengerikan, sehingga aku sulit untuk dapat tidur
see you......
jangan bahas isi suratku saat bertemu denganku setelah kamu membacanya
~ Noe ~
Bianca melipat note kecil itu menjadi beberapa bagian sembari bibirnya terus tersenyum, meski tak punya kata-kata romantis di dalamnya, isi note tersebut sukses membuatnya tersipu dan tersihir untuk sementara ia berprasangka baik pada suaminya yang memang tidak punya sikap harmonis dan romantis itu
masih dengan senyuman yang sama, Bianca mengusap permukaan benda yang diberikan sebagai hadiah itu, meski belum pasti, permukaan dengan cover abstrak itu di prediksi Bianca adalah sebuah album foto, Bianca semakin penasaran dengan isinya, entah apa alasan pria itu memberinya sebuah album foto, apakah itu foto-foto dirinya? ughhh percaya diri sekali pria satu ini, dengan bangganya memberikan album foto dirinya sebagai kado ulang tahun seseorang! wait....... apa jangan-jangan di dalamnya berisi foto syur dirinya? mata Bianca membelalak membayangkan hal bodoh itu! nggak mungkin, nggak mungkin! Bianca menggeleng menepis ingatan gilanya itu, kemudian dengan yakin ia membuka album tersebut
Foto di halaman pertama
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.