Yuhuuuuu
Yang pengen updatenya tiap hari
Mana suaranyaaaaa😁😁😁
Bianca duduk di tepi ranjang memperhatikan Noe yang sejak 1 jam lalu terus sibuk dengan laptop untuk menyusun program game terbaru yang akan dirilisnya dalam minggu ini, pekerjaan Noe selalu padat setiap kali game baru akan dirilis, karena Noe bertindak sebagai progamer secara langsung di samping ia juga menjadi CEO perusahaan
Jari-jari Noe terlihat lincah menekan keyboard, segala shorcut sangat mahir dan akrab dengannya, saat itu, Noe terlihat seperti seorang programer tampan yang profesional, hal itu yang membuat kadar cinta Bianca bertambah setiap harinya, bahkan permasalahan dan rasa sakit yang beberapa hari lalu terjadi dapat dilupakan begitu saja hanya dengan melihat wajah serius Noe saat bekerja
Noe memang bukan lelaki pemberani seperti yang wanita-wanita lain impikan, ia punya banyak ketakutan dan keterbatasan dalam dirinya sendiri, meski belajar ilmu bela diri namun bukan berarti ia bisa melindungi diri, karena hal yangbpaling ditakutinya adalah hal yang paling identik dengan lawan
"Bai!" Panggilan Noe membuat lamunan Bianca tersentak
"Ah, ya?" Jawab Bianca sedikit termanggu
"Setelah game ini rilis, kita akan ke Rusia!" Ujar Noe yang ternyata sudah memutar kursinya menghadap Bianca
"Ru-Rusia?"
"Ya! Forget? we talked about this!"
"Ya, aku tidak lupa, kapan kita akan pergi!" Jawab Bianca yang sedikit malas untuk membicarakan hal itu
"Mungkin lusa, karena gamenya akan rilis besok siang!"
Bianca menggernyit bingung, baginya itu sangat mendadak "lusa? Apakah itu tidak terlalu mendadak? Aku masih belum punya pasport!"
Kening Noe berkerut membuat dua alisnya saling bertaut, ia mencoba membenarkan apa yang di dengarnya "kamu belum punya pasport?" Tanya Noe lebih meyakinkan lagi dan Bianca mengangguk
"Jangan bilang kamu belum pernah ke luar negri!" Noe lebih memperjelas
"So what? It's true!" Sela Bianca tanpa menyadari bahwa ia telah kelakukan kesalahan besar
Noe menghela nafasnya kasar, ia membuka laci yang ada di meja bacanya dan kembali mengambil map cokelat di mana seluruh Ijazah Bianca di simpan "bukankah kamu lulusan Mancester? Bagaimana mungkin itu terjadi?" Tanya Noe mengangkat map di tangannya kemudian menatap Bianca penuh curiga
Glek!
Terkutuklah mulut sialan itu! Bianca megumpat di dalam hatinya, ia benar-benar teledor saat bicara "aaa mmmm" Bianca menjadi gugup, ia segera mengambil tongkatnya berniat mendekati Noe dan memberi penjelasan
"Stop! Jangan berani mendekatiku!" Tekan Noe yang saat itu mulai marah, ia merasa di tipu saat ini "jadi semua ini palsu?" Tanya Noe lebih memperjelas lagi dan Bianca hanya diam menunduk tepat di mana ia diminta berhenti oleh Noe "Bai! JAWAB!" Noe meninggikan suaranya membuat Bianca semakin tertunduk
"HEI BIANCA MANANDO! KAMU TULI? JAWAB AKU! APA SEMUA INI PALSU? KAMU MENIPUKU?" Noe habis kesabaran, ia menganggap diamnya Bianca adalah sebuah pembenaran, dan lagi-lagi Bianca diam tak menggubris, Noe mendekati Bianca sambil merobek map beserta seluruh isinya sekaligus "aku menyesal sudah berbaik hati pada penipu sepertimu!" Tekan Noe melempar hasil sobekan kertas-kertas itu ke wajah Bianca
"Noe, aku bisa jelaskan ini!" Bianca mencekal lengan Noe agar Noe mau tinggal untuk mendengarkannya
"AKHHHHH, TIDAK PERLU!" Noe menarik lengannya dengan kasar dan hampir membuat keseimbangan Bianca hilang, beruntung tongkatnya menyelamatkan "AISSSHHHHH, DASAR PENIPU, APA LUMPUHMU INI JUGA PENIPUAN AGAR AKU BEREMPATI?" Noe menendang kedua tongkat Bianca hingga keduanya lepas dari tangannya, tubuh Bianca langsung ambruk di lantai karena kakinya belum begitu kuat untuk menumpu tubuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...