"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca
Bianca menelan salivanya kelu, ia me...
Gengs, minta solusi dong Ada yg pengalaman gak jual PDF Novel sendiri? Kalau ada, gimana caranya biar aman? Karena akhir2 ini banyak yg nanyain PDF HMSW, aku niatnya jual PDF juga, soalnya gak sempet nyetak lagi
Ini no php ya Beneran mau di jual, tapi tunggu solusi dulu Ato yg merasa minat chat aku ke nomor Wa 082384140027
Siapa tau kalau banyak yg mau aku jadi mau jual hehe Happy reading say's
Setelah melewati kurang lebih 8 jam perjalanan darat, Noe dan dokter Kikan akhirnya sampai pada tujuan, Noe terperangah saat melihat ke sekeliling tempat tersebut, sangat megah, bahkan lebih megah dari pada Villa yang ada di Indonesia, apa benar orang tuanya sehebat itu? Daddy yang selama ini tak pernah menunjukkan taring di hadapannya, ternyata seorang Raja dunia yang dapat melakukan apa saja dan di mana saja sesuai kehendaknya, Bravo.
Di depan salah satu gedung yang terletak di samping kiri gedung utama, seorang tampak gelisah melihat ke arah mereka, Noe meyakini, pria yang gelisah itu adalah Anonim yang sering mengirim pesan padanya, tanpa pikir panjang dan menunggu ritual-ritual penghormatan yang dilakukan para anggota jaga di sana, Noe segera melangkah mendekati pria yang disebutnya Anonim itu
"Young Master!" sapa pria itu dengan sedikit gugup, ia gugup karena kecemasan yang ada di dalam hatinya
"di mana Nonna?" tanya Noe tanpa rasa sabar ingin segera menemui saudara kembarnya itu
"di dalam ruang perawatan!" Anonim menunjuk ke arah pintu yang ada di belakangnya, Noe segera mengejang langkah besarnya untuk mencari keberadaan Nonna, ia memeriksa beberapa ruangan yang ada di dalam klinik tersebut tanpa rasa sabar " di sebelah sini, Young Master!" interupsi suara Anonim segera mengalihkn perhatian Noe, ia kemudian melangkah ke arah yang di tunjuk Anonim
sebuah ruangan besar dengan brangkar besi terponggok di tengah-tengah ruangan yang dipenuhi peralatan medis super canggih, mulai dari ukuran kecil hingga besar, beberapa diantaranya berfungsi aktif melekat di tubuh Nonna yang terbaring kaku di atas brangkar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Noe membeku melihat tubuh Nonna dan alat-alat medis yang terhubung ke tubuhnya, langkahnya terhenti di depan pintu, wajah saudaranya yang selalu terlihat cantik dan memikat setiap pria, kini penuh luka dan memar membuatnya berbanding terbalik dengan keadaan sebelumnya
langkah Noe tertatih, didekatinya tubuh kaku itu "Nonna...." gumam Noe pelan dan berat, tangannya bergetar menyentuh kulit wajah Nonna yang lusuh di bukanya selimut tipis yang menutupi tubuh Nonna yang polos "Hiksss,,,,Nonnaaaaaa!" tangis Noe pecah saat melihat kulit tubuh Nona penuh luka cakar, pukulan, dan pisau "siapapun orangnya, dia harus mendapatkan balasan setimpal!" ujar Noe dengan dingin, sisi gelap Noe muncul seketika itu, ia meremas kuat tepi brangkar, matanya menunjukkan kebencian dan dendam "apa yang sudah kalian lakukan untuk Nonna?" tanya Noe pada Anonim yang berdiri di belakangnya