Selamat membaca huru hara keluarga Benedict yang tak tentu arah ini gengs
Ga tau ini greget ato enggak
Yang jelas ntar penjelasannya pasti nyusul di part berikutTerima kasih atas dukungan di part sebelumnya
Aku ga nuntut apa2
Hanya nuntut kalian bahagia dan tersenyum saat membaca karya2 ku yang sangat sederhana iniHappy reading my dear
Satu bulan, semuanya berlalu begitu saja, meski Bianca terus bersikap dingin, namun Noe tak kunjung menyadari kesalahannya, ia hanya menganggap kedingingan Bianca sekedar rasa malas dan kesalnya terhadap dirinya yang selalu saja cuek dan tidak mau tau
"Kamu mau ke mana?" Bianca meregang ototnya sambil menguap di tempat tidur, sementara Noe yang sudah berdandan rapi di depan kaca rias berbalik badan menatapnya sambil tersenyum
"Ke mana lagi? Aku butuh bekerja keras untuk menghidupi istriku yang malas!" Ketus Noe menyindir kebiasaan Bianca yang akhir-akhir ini lebih suka bangun pukul 7 bahkan pukul 8 pagi, sering bolos kuliah dan tidak memperhatikan kebutuhan suami
Bianca menaikkan alisnya sambil menaikkan sebelah sudut bibirnya, ia mengacak rambutnya yang sudah berantakan menjadi lebih berantakan "kamu lupa, Nonna akan sampai hari ini!"
Noe menggeleng, ia berjalan mendekati ranjang kemudian mengusap dan merapikan rambut Bianca "Nonna sudah sampai sejak 2 jam tadi!" Ujar Noe sambil meledek Bianca
Mata Bianca melotot ke arah Noe yang tersenyum smirk menatapnya jail "kamu serius?" Noe mengangguk tanpa ragu "jam berapa sekarang?" Bianca panik mencari ponselnya untuk melihat jam
"Jam 10, tidur saja terus, ini masih pagi!" Ledek Noe sambil menunjukkan jam di tangannya, dan itu sukses membuat Bianca stress "sementara istriku masih tidur, nggak ada kegiatan dan lebih baik aku pergi menghasilkan uang suapaya dia senang!"
"Akhhhh, kenapa nggak bangunin aku?" Bianca menggerutu sambil turun dari ranjang "padahal aku udah plaining mau nyambut Nonna di depan pintu!" Ia merungut meski sudah masuk ke dalam kamar mandi, dan hal itu membuat Noe sulit untuk tidak tertawa karena tingkah istrinya yang semakin hari semakin menjadi
***
1 jam kemudian
Bianca menuruni tangga perlahan, merasa malu karena bangunnya terlalu siang, bahkan ia melewatkan momen haru yang harusnya di saksikan, bela-bela tidur di rumah mertua agar tak ketinggalan moment malah gagal karena tidurnya terlalu nyenyak
"Bi, baru bangun?" Ny. Kim yang tak sengaja lewat dari arah dapur menyapa Bianca dan malah menanyakan hal yang tak seharusnya itu
Bianca memaksa untuk tersenyum kemudian mengangguk "yaaa, semalam aku begadang karena ada tugas daring, Mi!" Alibi yang masuk akal itu tiba-tiba muncul di benaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...