................
Noe memakan makan malamnya dengan sangat lahap, sementara Bianca yang berperan sebagai juru masak hanya duduk diam memperhatikan Noe yang sangat lahap memakan makanan panas yang sepertinya langsung dingin di dalam mulutnya
"Masakanku yang enak atau emang kamu yang kelaparan?" Tanya Bianca akhirnya membuka mulutnya yang sedari tadi bungkam melihat Noe makan tanpa henti
"Ini cuma telur ceplok, rasanya sangat umum! Jelas karena aku kelaparan, kalian belanja sampai mall nya tutup!" Gerutu Noe dengan mulut berisi
"Mami susah sekali di ajak pulang! Aku nggak enak pulang duluan!" Alasan Bianca membuat Noe berhenti menyuap dan mengalihkan pandangannya ke arah Bianca
"Meskipun aku tau Mami memang begitu, tapi bukankah semua perempuan sama? Mungkin jika mall nya buka 24 jam kalian akan pulang besok pagi!"
"Issshhh, bukannya kamu yang minta aku buat deketin Naya? Ya jelas aku harus tahan bersama mereka, bukan karena aku nggak mau pulang!"
Noe menatap Bianca dengan penuh selidik sambil mulutnya terus mengunyah, ia membuka ponselnya yang sejak tadi diam di atas meja kemudian kembali menatap Bianca dengan senyuman kecut di sudut bibirnya "aku tidak menerima tagihan apapun, kamu tidak melakukan apa yang aku katakan!"
"Dependent personality, kita harus lebih cerdas mendekati seorang seperti mereka, bagaimana mungkin aku memakai black card itu, sedangkan kamu adalah objeknya, yang ada dia bakalan tambah jelous!"
"Lalu?" Noe mengangkat kedua alisnya sambil melipat tangannya di dada
"Lalu? Lalu aku memutuskan memakai uangku sendiri!" Lanjut Bianca terdengar penuh sesal
Noe terkekeh, kemudian melanjutkan makannya "merasa menyesal? Hahaha, aku tau selera Naya sangat bagus untuk menguras uangmu!"
"Khkhkhkh dia membeli semuanya mulai dari sepatu hingga pakaian dalam, aku berkorban hampir 100 juta!" Desah Bianca memelas namun Noe hanya tersenyum simpul
"Kamu cerdas, tapi bego!"
"Yaaak, bagaimana bisa cerdas sama bego menjadi satu! Gila" sungut Bianca tak terima
"Kamu orangnya, kamu cerdas saat berfikir Naya akan cemburu kalau kamu belanja dengan Black card ku, tapi kamu bego karena menganggap aku bodoh! Black card itu milik Bianca Manando, kamu tidak baca? Atau matamu minus!" Ketus Noe membuat Bianca geram
"Yang benar saja?" Bianca masih saja tak percaya membuat Noe menghela nafasnya kasar kemudian menghentikan makannya
"Telur buatanmu asin, aku tidak selera!" Ketus Noe memilih pergi dengan alasan tersebut
***
"Baru lagi?" Suara Bianca membuat fokus Noe teralihkan dari layar laptopnya
"Bukankah ini sudah dibahas dalam meeting minggu lalu? Khkhkh bagaimana mungkin Daddy memberiku Sekretaris yang tidak kompeten!" Gerutu Noe kembali memfokuskan pandangannya ke layar laptop, sementara Bianca memilih cuek dan duduk di sebelah Noe
"Aku rasa story line nya terlalu pendek!" Sela Bianca memberi pendapat membuat jari-jari Noe yang tengah bekerja terhenti
"Medannya sulit, tidak perlu storyline panjang!"
"Masih di tingkat medium, ini akan membosankan dan tidak menantang!" Celetuk Bianca membuat Noe menatapnya dengan penuh kekesalan
"Kalau tidak suka jangan di dengar, aku cuma berpendapat!" Bianca mengalihkan fokusnya dan berniat menonton TV "ah ya, aku ingat, karakter perempuannya mirip dengan karakter game yang rilis tahun lalu, kalau kamu lupa!" Noe hanya bisa menghela nafas kasarnya sambil kembali memeriksa karakter yang dimaksud Bianca
![](https://img.wattpad.com/cover/224596196-288-k537378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...