Bianca duduk diam di dalam Bathup dan menenggelampan setengah tubuhnya di dalam air, tubuhnya tak bergeming, bahkan kelopak matanya tak berkedip sedetikpun
"Hhhhhhhh" setelah beberapa lama diam, akhirnya Bianca menghembuskan nafas kasarnya seiring dengan isak tangis dan berderai air mata "hiksss......hiksssss....!" Bianca terus terisak sambil menunduk memegangi dadanya yang terasa sesak, di dalam hatinya sungguh telah bersarang sebuah dendam yang mengkesumat pada pria yang kini masih berstatus suaminya itu
Hiksssss.....
Hikssss......
Hiksssss....
Hiksss.....
Bianca membiarkan rasa sakit terus menguasai dirinya, agar dendam dan bencinya terus terpupuk dan tumbuh menjadi besar dan menjadikannya semakin kuat tanpa peduli rasa sakit
Tok tok tok
"Shadow, anda baik-baik saja? Sudah satu jam lebih anda di dalam!" Suara Bai Mo terdengar begitu cemas di luar kamar mandi "Bi! Bianca, kamu mendengarku?" Bai Mo kembali memanggil namun Bianca masih tetap diam dan malas untuk menjawab, ia malah semakin larut dalam isakannya yang semakin menjadi-jadi"Aaakkkhhhhh hikkssss, hikssss!"
"Shadow, jawab aku!" Bai Mo mulai panik "jika kamu tidak menjawab, aku akan masuk!" Bahkan untuk bicarapun Bai Mo bingung entah harus formal atau biasa saja "BIANCA!" suara Bai Mo semakin tinggi dan keras namun Bianca tetap keukeuh untuk tidak mersponnya
Ceklek!
Bai Mo membuka pintu kamar mandi dengan mudah, karena memang Bianca tidak menguncinya, ia terperangah, matanya melotot saat menemukan Bianca tengah kacau di dalam bathup yang airnya sudah brubah menjadi dingin karena terlalu lama digunakan"Bi! Are you oke?" Bai Mo segera mendekati Bianca, menyentuh pundaknya yang sudah terasa dingin dan pucat, ia gelagapan kemudian mengambil handuk lalu menutupi tubuh Bianca, dengan mudah, ia mengangkat tubuh gemetar itu keluar dari bathtup
"Apa yang kamu lakukan, Mo!" Racau Bianca yang tidak suka kegiatannya diganggu, namun Bai Mo hanya diam, ia dengan cepat membawa Bianca ke kamar lalu membaringkannya di ranjang, menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal agar terasa hangat
"Jangan bersikap bodoh!" Ucapnya sambil mematikan pendingin ruangan untuk menyesuaikan suhu dengan tubuh Bianca, ia melirik Bianca yang meringkuk di dalam selimut tebal "om Evan akan segera datang memeriksa keadaanmu! Jangan membahayakan diri untuk hal yang tidak berguna!" Bai Mo terus menggerutu meski di abaikan oleh Bianca
"Aku baik-baik saja, jangan panggil Om Evan!" Namun ucapan Bianca tak bisa diindahkan, karena saat itu Dokter Evan sudah sampai di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...