Okhaeeeee
Jangan lupa like dan komen guys
"Ini yang kamu minta!" Bianca menyodorkan sebuah map pada Noe yang saat itu duduk di kursi bacanya
Noe mengadah menatap Bianca yang berdiri dengan tongkatnya "aku memintanya 2 hari lalu!" Noe mengambil map cokelat itu dengan malas
"Daddy sudah mendaftarkan aku di fakultas kedokteran Manioraa, makanya aku terlambat ngasihnya!" Bianca berucap dengan hati-hati
Noe menghela nafasnya melirik Bianca dengan tajam "ck, kenapa harus Daddy? Aku sudah katakan aku sendiri yang akan mengurusnya!"
"Tapi pihak kampus bisa tau kalau kita suami istri!" Jawab Bianca membuat Noe tak lagi mau menyela, ia membuka map dengan malas kemudian mengambil beberapa lembar ijazah di dalamnya
"Kamu lulusan Mancester?" Tanya Noe menggernyit, ia kaget bahwa ternyata Bianca lulusan SMA luar negri
Bianca tersenyum kaku dan malu "ya, ya!"jawabnya gugup
"Hm, pantas bahasa asingmu lancar! Kinerjamu juga bagus, lisensi mu ternyata luar negri!" Puji Noe mengangguk angguk kagum sambil memperhatikan daftar nilai Bianca yang disebut cukup memuaskan dan bahkan lebih baik, dari sana ia dapat menilai bahwa Bianca seorang yang sangat pintar "Bai!" Panggil Noe setelah beberapa saat terpekur dengan lisensi yang dimiliki Bianca
"Ya!"
"kita sudah 4 bulan menikah, menurutmu......apa akhirnya, kita akan tetap bertahan atau malah berpisah setelah 6 bulan?" Tanya Noe sedikit canggung, Bianca tercengang saat Noe menanyainya pertanyaan tersebut, ini pertama Kali Noe mau membahas pernikahan mereka dan terdengar serius
Bianca berbalik, ia menggerakkan tongkatnya menuju tepi ranjang, kemudian duduk di sana, Bianca diam sejenak menghela nafasnya untuk memulai bicara agar lebih tenang
"6 bulan cuma misi kamu yang di berikan Mami! Aku hanya pemain lain dalam drama ini, jika kamu bilang berhenti aku akan berhenti!" Bianca berucap dengan tenang, ia berusaha menahan gejolak di dalam dadanya, ia masih saja menepis rasa keingin tahuannya tentang anak dan ibu yang di kunjungi Noe di Rusia, ia berusaha berpikir posistif, barang kali Noe sedang berencana menjelaskannya saat ini
"Jika aku benar-benar ingin berhenti, apa kamu tidak punya keinginan untuk mempertahankan ini?"
"Kamu pria yang penuh pendirian, apa gunanya aku mempertahankan! Toh tidak akan merubah apa-apa jika memang ujungnya perpisahan!" Ucapan Bianca membuat Noe terdiam dan bahkan sulit untuk memulai kalimatnya
"Bai____" baru saja Noe akan menyela, panggilan ponselnya membuatnya berhenti berucap, Nama B dengan gambar hati tertulis di layar ponselnya membuat Noe melotot seketika, untuk apa dia menelfon? Ini pertama kalinya setelah sekian lama, ia lebih dulu menghubungi Noe melalui telefon, biasanya ia akan bertanya lebih dulu melalui pesan dan tidak akan pernah menelfon kecuali Noe yang menghubunginya
Glek!
Perasaan Noe mulai tidak enak, ia merasa ada sesuatu yang penting yang ingin di katakan oleh B"Halo, B!" Tanpa pikir panjang Noe menerima panggilannya, ia bernada datar mencoba untuk tenang
".........."
"Xena? Bicaralah dengan tenang, jangan panik!" Noe terkejut setelah mendengar suara di seberang telfon, Bianca jengah saat Noe menyebut nama seorang wanita
"............"
"Oke, oke! Aku akan segera ke Rusia!" Noe terlihat gusar dan panik seketika itu membuat Bianca heran dan kembali merasakan curiga dalam hatinya, sekali lagi, kata Rusia membuat Noe hilang akal dan bahkan melupakan dirinya yang masih berada di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine
Romance"Wanita, kamu dengar. Sekalipun kamu bisa masuk ke perusahaanku, itu hanya sekedar untuk menunjukkan bahwa aku masih menghargai orang tuaku! Jangan sampai kamu besar kepala!" Ketus Noe tepat di depan wajah Bianca Bianca menelan salivanya kelu, ia me...