Saat ini, Madelyn dan Chris sudah berada di dalam mobil.
Satu minggu telah berlalu semenjak hari itu, hari dimana musibah mengerikan yang dialami Madelyn terjadi.
Kondisi fisik Madelyn sudah membaik karena istirahat yang cukup, namun psikisnya masih belum pulih.
Meskipun begitu, Madelyn mengiyakan ketika Chris mengajaknya untuk pergi ke acara pertunangan Romeo dan Angela.
Chris yang duduk di kursi kemudi, melirik ke arah Madelyn.
"Aku pikir kamu gak akan mau," ucap Chris.
Madelyn menghela nafasnya pelan. "Sebenernya males, tapi waktu itu udah terlanjur janji sama Angela," ucap Madelyn.
Chris mengangguk-angguk.
Seketika, Chris jadi teringat hari dimana ia mendengar percakapan antara Madelyn dan kakaknya, Marcel.
Malam itu, Chris menemukan banyak sekali informasi. Salah satunya adalah catatan kejahatan yang dilakukan oleh Marcel, dan kedua orangtuanya sehingga membuat mereka bertiga mendekam di penjara sekarang.
Chris melirik sedikit ke arah Madelyn.
Kini, Chris jauh lebih mengerti. Ia jauh lebih mengerti kenapa Madelyn mengidap penyakit mental.
Meskipun Chris berharap Madelyn yang memberitahu segalanya padanya, namun Chris tak punya pilihan lain. Ia terus menggali informasi tentang keluarga Madelyn. Menyambung-nyambung segala kemungkinan yang ada.
Chris bahkan membobol website kepolisian untuk membaca beberapa data rahasia mengenai Marcelino Johnson.
Chris menghela nafasnya pelan.
Disamping kejahatan lain, kekerasan fisik terhadap perempuan merupakan salah satu tindak kriminal yang pernah dilakukan Marcel.
Chris memegang kemudinya dengan kencang.
Jika laki-laki bernama Marcel itu sampai keluar dari penjara, maka Madelyn akan berada dalam bahaya.
Chris tak bisa membiarkan laki-laki itu bebas darisana.
***
Madelyn dan Chris akhirnya tiba di lokasi, yaitu kediaman keluarga Chris.
Keduanya berjalan memasuki rumah, dimana para keluarga dan kerabat dekat berkumpul.
Seisi rumah ini sudah dihias dengan indah demi kelangsungan pertunangan Romeo dan Angela.
"Madelyn."
Madelyn melihat ibu Chris yang berjalan mendekatinya.
"Tante," sapa Madelyn.
"Kamu cantik banget," ucap Helena memuji.
"Makasih tante," jawab Madelyn.
"Ayo, biar kita mulai acaranya," ucap Helena mengajak Madelyn dan Chris memasuki ruang tengah. Keduanyapun mengikuti.
Madelyn melihat Angela yang sudah berdiri bersampingan dengan Romeo. Madelyn tersenyum, kedua orang itu terlihat cocok.
Akhirnya, acara pertunanganpun dilangsungkan.
Romeo memasangkan cincin di jari manis Angela, sebagai tanda ikatan mereka.
Para keluarga disleimuti rasa bahagia. Madelyn dapat melihat dan merasakannya.
Akan tetapi, kedua mata Madelyn sedari tadi tak bisa lepas dari Angela. Hanya karena dua belah pihak keluarga merasa bahagia, belum tentu Angela juga merasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Madelyn
RomanceMadelyn adalah perempuan yang kuat, ia tidak suka terlihat lemah di depan orang lain. Namun entah kenapa, tiap berhadapan dengan laki-laki bernama Christian, seluruh kekuatannya seketika luntur? tubuhnya bergerak seolah ia adalah submissive? sesuatu...