Chapter 64. Selamat Tinggal

8K 758 24
                                    

trigger warning : jarum suntik

***

Malam yang terasa berat akhirnya terlewat. Chris turun dari kasur, ia duduk merenung sesaat sebelum akhirnya berdiri.

Chris berjalan ke arah pintu. Ia membukanya dan dikejutkan oleh istrinya yang tidur meringkuk di depan pintu.

Chris pikir, semalam, ketika tak terdengar lagi suara tangisan, Madelyn kembali ke kamar dan tidur disana. Namun ternyata tidak. Madelyn masih berada di depan, menunggunya membuka pintu hingga ketiduran.

Chris langsung mengangkat tubuh Madelyn. Ia berjalan ke kamar utama dan masuk ke dalam.

Baru saja Chris hendak menidurkan Madelyn di atas kasur, Madelyn keburu terbangun. Ia terlihat tersentak.

Madelyn seperti berusaha mengingat apa yang sudah terjadi sebelum ia tertidur di lantai.

Dengan cepat, Madelyn memeluk Chris. Jantungnya berdetak kencang. Madeyn mengatur nafasnya yang tak beraturan. Begitu erat ia peluk suaminya. Seolah takut akan kembali ditinggalkan.

Chris yang menerima itu masih terdiam. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana.

Baru saja hendak melepaskan pelukan Madelyn, Chris menyadari sesuatu. Ia sontak menyentuh tubuh Madelyn.

Secara paksa, Chris melepas pelukan itu.

Madelyn menangis. Ia terus menggeleng, tidak mau melepaskan. "Jangan Chris.." ucap Madelyn disela tangisnya.

"Lepas dulu." Chris tetap memaksa, hingga skhirnya pelukan itu terlepas. Chris melihat Madelyn yang kembali menangis sesenggukan.

"Maafin aku.. jangan pergi lagi.." ucap Madelyn, namun Chris tidak fokus pada hal itu. Ia menyentuh dahi Madelyn dengan tangannya.

Tubuh Madelyn benar-benar panas. Sepertinya ia sakit karena tertidur di lantai semalaman.

Chris panik. Ia langsung mengambil kunci mobilnya.

"Ayo," ucap Chris. Ia menggendong Madelyn di pelukannya.

Madelyn tidak paham apa yang terjadi. Pusing di kepalanya memang sangat terasa, namun ia tidak peduli. Ia menenggelamkan wajahnya di leher Chris. Ia hanya ingin berada disini. Ia tidak mau lepas dari Chris.

***

Saat ini, Chris sudah berada di sebuah ruang rawat rumah sakit. Ia berdiri menatap istrinya yang tertidur di atas kasur.

Dokter mengatakan bahwa Madelyn drop. Kesehatan dan imun tubuhnya turun drastis karena pola makan tak teratur dan stress yang ia alami. Kini puncaknya terjadi ketika ia kedinginan karena tidur di lantai.

Kini Madelyn harus dirawat selama beberapa hari di rumah sakit. Ia juga mendapat perawatan khusus karena dirinya yang sedang hamil.

Chris masih berdiri terdiam menatap istrinya di atas kasur. Semua ini terjadi karena dirinya. Madelyn menderita karena dirinya, batin Chris.

Sementara itu di kursi dekat kasur Madelyn, Naomi duduk sambil mengusap tangan Madelyn. 

Naomi tak menyangka Madelyn langsung masuk rumah sakit setelah dirinya kembali ke rumah. Jika tahu akan seperti ini, lebih baik Naomi tetap tinggal untuk menjaga Madelyn.

"Kalo gitu aku berangkat dulu ma."

Naomi menengok pada Chris. "Kamu mau kemana?" tanyanya.

"Kerja," jawab Chris.

"Ah.. iya.." ucap Naomi akhirnya.

Baru saja Chrris berjalan beberapa langkah menuju pintu, Naomi kembali memanggilnya.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang