Chapter 60. Pesta Kejutan (18+)

9.1K 639 9
                                    

read the 21+ version only at karyakarsa.com/finecinnamon

***

"Emh.."

"Chris.."

Dua bibir sedang menyatu, menghisap dan melumat satu sama lain. Gumaman pelan menyelimuti ruang tamu. Untung saja tidak ada orang yang lewat ketika pintu depan sudah tak lagi tertutup.

Setelah cukup puas, Chris dan Madelyn sama-sama melepas ciuman itu. Mereka saling menatap dari dekat. "Aku berangkat ya," ucap Chris tersenyum.

Madelyn mengangguk. "Hati-hati," ucapnya. Chris memberikan kecupan terakhir di kening Madelyn sebelum akhirnya bergegas pergi.

Setelah mobil Chris sudah melaju, Madelynpun menutup pintu. Tidak hanya Chris yang harus menjalani aktivitasnya, tapi juga Madelyn.

Sudah hampir dua bulan lewat semenjak mereka menikah, dan hari ini Madelyn akan menghabiskan waktunya dengan hal yang sama seperti sebelum-sebelumnya, yaitu mengerjakan skripsi.

Madelyn duduk di kursi meja belajar di kamar. Ia mulai menyalakan laptopnya. Madelyn ingin segera menyelesaikan skripsi agar dirinya bisa terlepas dari beban ini.

Dan juga..

Madelyn menggigit bibirnya menatap foto pernikahannya dengan Chris yang ia pajang di meja belajar.

Madelyn sangat ingin membangun keluarga kecilnya bersama Chris. Ia sudah tidak sabar untuk hamil dan memberikan segala perhatiannya pada Chris dan anak mereka nanti.

***

Hari-hari berlalu seperti biasa. Saat ini, Madelyn sedang kedatangan dokter Nara di rumah untuk check up dan konsultasi.

"Kamu sering begadang ya?" tanya dokter Nara.

"Iya kadang-kadang, soalnya aku pengen cepet-cepet nyelesaiin skripsi," tutur Madelyn.

"Kenapa buru-buru? bukannya masih banyak waktu?"

"Iya sih, tapi aku pengen cepet selesai, biar bisa hamil," jawab Madelyn.

Dokter Nara tersentak. Ia melenan ludahnya mendengar itu. "Biar bisa hamil?" tanyanya.

Madelyn mengangguk. "Setelah skripsi selesai, aku sama Chris berencana mau langsung punya anak," tutur Madelyn tersenyum.

Dokter Nara mengernyit. Sesungguhnya, ia tidak tahu kenapa Chris belum juga memberitahu Madelyn tentang kondisi rahimnya. Tapi apapun itu, pasti semua dilakukan demi kebaikan Madelyn.

"Yaudah kalau gitu, tapi jangan terlalu stress mikirin skripsi, kamu juga harus sering-sering refreshing, ajak Chris jalan-jalan kalo lagi ada waktu luang."

Madelyn mengangguk. "Iya dokter," jawabnya.

***

Empat bulan kemudian.

Sedari tadi, seorang perempuan sedang menunggu di lobby gedung jurusannya. Ia menunggu dan menunggu, sambil berharap berita baik dapat ia dengar.

"Madelyn."

Madelyn melihat dosennya yang berjalan mendekat. Jantungnya berdetak kencang.

Dosen tersebut memberikan kembali skripsi yang sudah Madelyn kerjakan dengan susah payah selama beberapa bulan terakhir.

"Oke, kamu udah bisa daftar sidang."

Madelyn membulatkan kedua matanya. Ia segera berdiri.

"Beneran pak?" ucap Madelyn tak kuasa.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang