Chapter 28. Please, Don't Give Up on Me

10K 875 30
                                    

Beberapa hari sudah berlalu. Lambat laun, perasaan terbiasa mulai beradaptasi. Meskipun masih terasa sepi, tapi mungkin memang itu yang paling dibutuhkan saat ini.

Madelyn berbaring di atas sofa. Ia menatap ke arah jam dinding, sesuatu yang sudah jadi kebiasannya akhir-akhir ini. Terutama ketika memasuki waktu selesai nya jam kantor.

Madelyn menghela nafasnya. Kapankah ia siap untuk kembali menghadapi dunia? Madelyn ingin kembali magang, namun ia takut kambuh di tengah keadaan.

Sepertinya lebih baik begini, paling tidak untuk saat ini.

Ting nung!

Tiba-tiba, suara bel rumah terdengar. Madelyn bangun dari atas kasur, namun ia tidak langsung membuka pintu.

Madelyn berjalan sedikit ke arah jendela ruang tamu. Ia mengintip siapapun yang memencet bel di depan pagar.

Kedua mata Madelyn membulat. Bukahkah itu Helena? ibu dari Chris? kenapa dia datang kesini??

Madelyn menelan ludahnya. Apa yang harus ia lakukan sekarang??

Madelyn segera berjalan memasuki kamar. Ia mengambil ponselnya dan menghubungi Christian.

"Halo? kenapa Madelyn?"

"Chris, ada mama kamu di depan pagar," ucap Madelyn.

"Hah?? kok bisa??"

Madelyn menggigit bibirnya. Ia kembali berjalan ke arah ruang tamu dan mengintip lewat jendela.

"Chris? aku harus gimana??" tanya Madelyn.

"Yaudah kamu diem aja, jangan buka pintu."

"T-tapi.."

"Nurut, Madelyn," ucap Chris.

Madelynpun terdiam. Ia masih menatap ke arah Helena. Sepertinya ia datang kesini diantar oleh supirnya.

"Yaudah kalau gitu," ucap Madelyn akhirnya.

"Oke, kamu tunggu di rumah aja, aku bentar lagi pulang."

"Iya," jawab Madelyn.

Akhirnya, Madelyn memutus sambungan telfonnya. Chris benar, lebih baik ia diam saja, daripada ia bertindak dan melakukan kesalahan.

***

Sekitar satu jam kemudian, Chris akhirnya pulang. Ia turun dari mobilnya dan berjalan masuk.

Di dalam ruang tamu, Madelyn sudah menunggu. Ia langsung menghampiri ketika Chris memasuki rumah.

"Chris.." ucap Madelyn.

"Mama tadi lama kesini? apa langsung pulang?" tanya Chris.

"Beberapa menit dia diem di depan, sambil ngeliat-liat ke arah sini, habis itu pulang," jelas Madelyn.

Chris mengangguk-angguk.

"Aku gak pernah kasih tau alamat ini ke mama, harusnya dia gak tau," ucap Chris.

Chrispun duduk di sofa. Ia menghela nafasnya pelan. 

"Chris, mama kamu pasti tau kalo kamu kerja, itu artinya dia datang kesini bukan buat nemuin kamu, tapi aku," ucap Madelyn.

Chris terdiam. Madelyn benar.

"Yaudah, gak usah dipikirin, paling dia cuma mau ngomong hal-hal gak penting ke kamu," ucap Chris, laki-laki itu berdiri.

Chris mendekati Madelyn. Ia mengecup puncak kepala Madelyn dengan lembut.

"Jangan khawatir, selama kamu nurut sama aku, kamu bakal baik-baik aja."

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang