Chapter 59. Its Okay, I Love You

8.4K 653 8
                                    

Saat ini di sebuah Universitas ternama di kota Jakarta, Madelyn sedang mengurus surat-suratnya. Ia akhirnya diizinkan melanjutkan dua semester terakhirnya di kampus.

Selama Madelyn sakit, Chris sudah mengurus izin cuti semester Madelyn. Berkat hal tersebut Madelyn tak perlu mengulang perkuliahan dari awal. Madelyn juga diizinkan untuk tidak mengulang magangnya karena alasan kesehatan.

Jadi kini Madelyn hanya perlu menyelesaikan dua semester terakhirnya, yang membuatnya harus fokus pada skripsi.

Meskipun sudah menikah, Madelyn tetap ingin menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang S1. Ia bersyukur karena memiliki suami yang selalu mendukungnya apapun yang terjadi.

Berbicara tentang suami, hari ini Madelyn akan menghampiri Chris di kantornya untuk pertama kali setelah resmi menjadi istrinya.

***

Madelyn turun dari taksi yang ia naiki. Ia berjalan memasuki gedung kantor dan langsung diizinkan untuk menemui Chris.

Madelyn menaiki lift. Ia merapikan pakaian dan juga rambutnya, kemudian menghela nafasnya pelan. Ia tidak perlu gugup. Christian adalah suaminya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, batinnya.

Pintu lift kini terbuka. Madelyn langsung berjalan dan mencari pintu ruangan yang tertera nama Chris dibagian sampingnya. Iapun mengetuk pintu setelah menemukannya.

"Masuk."

Madelyn membuka pintu dan melangkah masuk. Ia melihat Chris disana.

Chris tidak sendirian. Ada dua orang karyawan yang sedang berdiskusi dengannya di meja.

"Ah.. lagi rapat ya? aku tunggu diluar aja," ucap Madelyn.

"Gakpapa, udah selesai kok," sahut Chris.

Para karyawan kini berdiri dari kursi mereka dan berjalan pergi, sementara Madelyn masuk dan mendekati Chris.

"Gimana? udah selesai ngurusin berkasnya?" tanya Chris sembari bangkit dari kursi kerjanya.

"Udah, besok udah mulai masuk kelas," jawab Madelyn.

"Bagus kalau gitu."

Chris mendekati Madelyn. "Udah minum obat?" tanyanya.

"Udah," jawab Madelyn tersenyum. 

"Besok pagi ada jadwal terapi kan sama dokter Nara? biar aku temenin," ucap Chris.

"Nggak usah, kamu kan kerja, aku sendiri aja," sahut Madelyn.

Madelyn menatap Chris. Laki-laki itu terlihat khawatir "Jangan khawatir Chris, aku bisa ngurus diriku sendiri," ucapnya tersenyum.

Chris mengangguk. Ia mengusap pipi Madelyn dengan lembut menggunakan telapak tangannya. Madelyn yang menerima itu memejamkan matanya dan tersenyum. Ia begitu suka ketika Chris menyentuhnya.

"Apa kamu ketemu temen-temenmu di kampus tadi?" tanya Chris.

Madelyn tersenyum geli. "Temen-temenku kan udah pada lulus Chris," ucap Madelyn.

Chris mengerjap. Ia baru ingat kalau teman-teman seangkatan Madelyn sudah melewati masa kuliah mereka.

"Trus gimana? kamu gak ada temen dong nanti disana?" tanya Chris khawatir.

"Gakpapa, malah bagus kan biar aku bisa fokus ngerjain skripsi."

Chris terdiam berpikir. Ia tetap merasa Madelyn perlu teman disana. Sementara Madelyn kini hanya bersantai sambil melihat-lihat isi ruang kerja Chris.

"Ruangan kamu gede banget Chris," ucap Madelyn takjub. Ia kini melihat-lihat barang yang ada di meja Chris.

Madelyn tersenyum melihat bingkai foto pernikahan mereka yang Chris pajang di meja.

MadelynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang