"Angela, apa yang biasanya kamu lakukan, supaya bayi di dalam perut kamu bisa sehat terus?" tanya Madelyn."
Suasana hening menyelimuti. Hanya terdengar suara musik yang pelan di dalam cafe tersebut.
Angela mengerjap. Ia refleks memegang perutnya yang sudah membuncit.
"K-kenapa.. kamu nanya itu?" tanya Angela.
Madelyn menelan ludahnya.
Madelyn sudah memikirkan semuanya matang-matang. Ia sudah memutuskan untuk melahirkan bayi di dalam perutnya.
Walupun masih belum tahu bagaimana cara memberitahu Chris tentang semua ini, tapi Madelyn sudah memutuskannya.
Entah Chris akan bertanggung jawab atau tidak, Madelyn tidak masalah, ia akan tetap melahirkan bayinya apapun yang terjadi.
Langkah awal yang akan Madelyn ambil adalah dengan memberitahu orang-orang yang ia percaya.
Madelyn menatap Angela.
"Angela, aku hamil," ucap Madelyn pelan.
Angela sontak menutup mulutnya. Ia begitu tersentak.
"S-serius??" tanyanya.
Madelyn mengangguk. "Tolong jangan bilang siapa-siapa dulu ya, aku belum ngasih tau banyak orang soal ini."
Angela menelan ludahnya. Ia mengangguk.
"Jadi kamu beneran hamil?" tanya Angela melihat ke arah perut Madelyn.
"Udah berapa bulan?"
"Gaktau," jawab Madelyn.
"Belum check up?"
Madeyn menggeleng.
Angela menatap Madelyn curiga. "Jangan-jangan.. Chris belum tau?" tanya Angela.
Madelyn menghela nafasnya pelan. "Iya, belum tau."
"Astaga Madelyn, kamu diem-diem??"
Madelyn mengangguk. "Chris lagi banyak pikiran, aku gak bisa kasih tau dia sekarang," ucapnya.
Angela yang mendengar itu kini terdiam. Ia baru ingat kalau sekarang Chris sudah bekerja di perusahaan orangtuanya, sama seperti suami Angela.
"Maka dari itu, aku mau minta tolong sama kamu Angela, aku gaktau apa-apa soal kehamilan, aku takut mgelakuin kesalahan."
Angela tersenyum. Ia memegang tangan Madelyn.
"Madelyn, aku senang," ucap Angela.
"Senang?"
Angela mengangguk. "Aku senang, meskipun kehamilan kamu gak disengaja, tapi kamu tetap tenang dan gak ambil keputusan lain."
Madelyn menelan ludahnya. Angela tidak tahu saja bagaimana Madelyn hampir makan buah nanas untuk menggugurkan kandungannya.
"Kalau gitu."
Angela tiba-tiba berdiri.
"Ayo, kita ke rumah sakit sekarang, aku temenin periksa, baru habis itu kita ngobrol," ucap Angela.
"J-jangan!" Madelyn berucap dengan panik, membuat Angela kembali duduk.
"Kenapa? kamu harus ke dokter dulu Madelyn," ucap Angela.
"Iya.. tapi jangan sekarang.." ucap Madelyn. Madelyn takut Chris melacak keberadaannya.
"Yaudah, gimana kalo Sabtu ini? kita janjian ke sana? aku sekalian periksa juga," ucap Angela.

KAMU SEDANG MEMBACA
Madelyn
Roman d'amourMadelyn adalah perempuan yang kuat, ia tidak suka terlihat lemah di depan orang lain. Namun entah kenapa, tiap berhadapan dengan laki-laki bernama Christian, seluruh kekuatannya seketika luntur? tubuhnya bergerak seolah ia adalah submissive? sesuatu...